Today’s Outlook:
MARKET AS: Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan adanya 9.026 juta penciptaan lapangan pekerjaan terakhir pada data JOLTs job openings bulan Desember, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya pada 8.75 juta dan juga dari posisi bulan Nov 8.925 juta. Data tenaga kerja yang kuat itu muncul ketika Consumer Confidence juga lompat ke titik tertinggi 2tahun. Kedua indikator tersebut yang memberi sinyal kekuatan ekonomi, mendorong lebih tinggi yield US Treasury tenor 2tahun seiring pemikiran para investor bahwa data tersebut akan membuat The Fed harus pertahankan suku bunga higher for longer (Walau khalayak ramai sepertinya telah memperhitungkan bahwa meeting kali ini akan menelurkan keputusan suku bunga tak berubah). Menyikapi data tersebut, imbal hasil US Treasury bertenor pendek pun turut naik dan indeks ekuitas global bergerak mendekati level tertinggi 2 tahun.

Indikator ekonomi penting lainnya di minggu ini yang menjadi fokus para investor termasuk di antaranya adalah : keputusan Bank of England mengenai suku bunga dan lanjutan gelombang data ketenagakerjaan AS untuk bulan Januari sepanjang pekan ini. Para pelaku pasar telah semakin menaikkan kemungkinan tidak adanya penurunan suku bunga pada bulan Maret menjadi 58.3% dari 52.9% pada hari Senin, menurut survey FedWatch Tool CME Group. Yield US Treasury bertenor 2tahun, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga, naik 3.3 basis poin menjadi 4.355%. Sedangkan yield obligasi AS tenor 10 tahun sempat rebound setelah rilis data pekerjaan dan kemudian turun 4.8 basis poin pada 4.043%.

KOMODITAS : Pasar yang gelisah karena eskalasi konflik Timur Tengah membuat harga MINYAK mentah Brent tetap berada di atas USD 80 / barel, ditopang oleh potensi masalah pasokan. Ditambah lagi data terakhir API weekly Crude Oil Stock nyatanya drop 2.5 juta barrel, jauh lebih tinggi dari perkiraan 867ribu barrel, setelah anjlok 6.67juta barrel di pekan sebelumnya. Harga EMAS naik ke level tertinggi dua minggu pada USD 2,050.90 / ounce di tengah pelemahan Dollar dan turunnya imbal hasil US Treasury jangka panjang karena para investor menanti pandangan The Fed terkait suku bunga dan proyeksi ekonomi.

MARKET ASIA : Di lain pihak, saham regional China & Hang Seng Hong Kong merosot di tengah kekhawatiran yang semakin dalam mengenai sektor real-estate China setelah raksasa property Evergrande pada hari Senin diperintahkan pengadilan Hong Kong untuk dilikuidasi. Pagi ini Korea Selatan dan Jepang telah publikasikan industrial Production yang sama-sama menguat di bulan Dec, di tengah melemahnya Retail Sales masing-masing pada bulan yang sama. Data yang lebih penting dari Benua Asia adalah angka PMI dari China di mana konsensus berharap akan bisa melihat China segera keluar dari wilayah kontraksi sektor Manufakturnya, sembari memperkuat sektor Jasa di wilayah ekspansif.

MARKET EROPA : Jerman laporkan GDP 4Q23 terkontraksi 0.2% yoy sesuai ekspektasi, agak membaik dari kuartal sebelumnya minus 0.4%. Adapun pertumbuhan ekonomi wilayah Eurozone masih terlihat lebih baik secara GDP 4Q23 mampu tunjukkan angka positif 0.1%. Hari ini ada setumpuk data ekonomi dari Jerman akan ] perlu dipantau salah satunya adalah : Angka Penjualan Retail bulan Dec yang terakhir masih lesu di minus 2.4%, Unemployment Rate dengan prediksi tak berubah banyak dari 5.9%, German CPI (Jan) dengan forecast mendingin ke level 3.0% YoY, dibanding previous month 3.7%.

Corporate News
Indonesia Eximbank Siapkan IDR 1 Triliun Lunasi Obligasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank akan melunasi pembayaran pokok atas obligasi berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2017 seri D senilai IDR 1 triliun. Kepada Divisi Institusi Finansial and Treasuri Indonesia Eximbank Emalia Tisnamisastra mengatakan, pembayaran pokok obligasi berkelanjutan akan jatuh tempo pada 23 Februari 2024. Emalia menyatakan perusahaan telah menyediakan pembayaran pokok obligasi tersebut. “Dana yang telah kami sediakan untuk pembayaran pokok obligasi yakni sebesar IDR 1 triliun sesuai dengan jumlah pokok obligasi yang akan jatuh tempo,” kata Emalia dalam keterangan resminya di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia atau BEI, Senin (29/1). Dirinya menjelaskan jika dana telah ditempatkan pada berbagai instrumen keuangan yang likuid di antaranya penempatan pada bank. “Pemenuhan kewajiban keuangan secara tepat waktu dan tepat jumlah merupakan komitmen manajemen Indonesia Eximbank,” sebutnya. (Katadata)

Domestic Issue
Sri Mulyani Kantongi IDR 73.2 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Pemerintah mengantongi IDR 73.24 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN). Angka tersebut meningkat didukung positifnya data ekonomi domestik. Direktur SUN Deni Ridwan mengatakan, market SUN bergerak positif setelah ada pengumuman estimasi net borrowing the Fed untuk kuartal I-2024 lebih rendah dari yang diumumkan bulan Oktober lalu. Mengacu data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) lelang SUN hari ini untuk seri SPN03240501 (new issuance), SPN12250116 (reopening), FR0101 (reopening), FRSDG001 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia. Peningkatan tersebut didukung positifnya data ekonomi domestik, seperti Foreign Direct Investment (FDI) yang tumbuh sebesar 5.3% yoy pada kuartal IV 2023. Minat investor asing pada lelang SUN hari ini masih solid dengan jumlah incoming bids sebesar IDR 9.76 triliun. Mayoritas dari incoming bids tersebut pada seri SUN tenor menengah panjang (5 dan 10 tahun) sebesar IDR 8.21 triliun atau 84.12% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar IDR 2.56 triliun atau 10.67% dari total awarded bids. Minat investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 60.35% dari total incoming bids dan 68.33% dari total awarded bids. (Okezone)

Recommendation

US10YT tergelincir keluar dari pola Uptrend PARALLEL CHANNEL, serta ditutup di bawah MA20 ; menjadikan yield 4.061% sebagai Resistance terdekat saat ini sebelum MA10 pada yield 4.117% untuk kembali ke jalan naiknya. ADVISE : bersiap utk kurangi posisi, antisipasi konsolidasi lanjutan menuju next Support : level psikologis 4.0%.

ID10YT belum berhasil perbaiki posisi ke atas Support ketiga MA lagi untuk pertahankan konsistensi up-swing menuju TARGET : level previous High pada yield 6.75%, atau bahkan TARGET menurut pattern di sekitar yield 6.948% – 6.962%. ADVISE : WAIT & SEE ; average up accordingly di atas yield 6.651%.

Download full report HERE.