Today’s Outlook:
MARKET US: Munculnya kejutan pada data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja ternyata lebih kuat dari yang diperkirakan, yang mana hal ini kembali menumbuhkan kekhawatiran naiknya suku bunga Federal Reserve dan mendorong naik yield US Treasury ke titik tertinggi dalam 16 tahun. CBOE Volatility index, indeks “ketakutan” Wall Street, menyentuh level tertinggi sejak 24 Mei. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Job Openings & Labor Turnover Survey (JOLTS) yang mengukur permintaan tenaga kerja, secara tak terduga naik ke angka 9.6 juta, lebih tinggi dari ekspektasi yang drop ke angka 8.8 juta dari periode sebelumnya 8.92 juta. Tanda-tanda pasar tenaga kerja yang masih ketat ini menambah kekhawatiran bahwa The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga lagi tahun ini, mendorong imbal hasil Treasury 10-tahun dan Treasury 30-tahun ke level tertinggi sejak tahun 2007 sebagai antisipasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Harga obligasi pemerintah AS, yang diperdagangkan berbanding terbalik dengan imbal hasil, juga tertekan oleh lonjakan pasokan Treasury karena pemerintah AS meningkatkan laju pinjaman di tengah meningkatnya defisit. Lonjakan baru dalam imbal hasil Treasury terjadi bahkan ketika Presiden Fed Atlantik Raphael Bostic mengatakan tidak ada “urgensi” bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi, walau sepertinya masih cukup lama untuk mengharapkan dimulainya pemotongan suku bunga. Sementara pejabat The Fed lain menyatakan bahwa ia terbuka untuk kemungkinan kenaikan suku bunga lanjutan pada rapat FOMC berikutnya.

Data Ekonomi penting dari AS yang dinantikan berikutnya nanti malam sekitar jam 19.15 WIB masih seputar ketenagakerjaan yaitu ADP Nonfarm Employment Change (Sept) yang diperkirakan turun ke angka 160 ribu dari 177 ribu bulan sebelumnya. Menyusul kemudian sejumlah data PMI yang berharap aktifitas usaha di AS baik manufaktur maupun jasa masih bisa bertahan di wilayah ekspansif.

MARKET ASIA: Sementara China masih dalam suasana libur panjang “Golden Week”, pagi ini Korea Selatan telah mengumumkan Industrial Production (Aug) naik signifikan 5.5% mom dibanding prediksi & bulan sebelumnya yang masih terbenam di wilayah negatif. Secara tahunan, pelemahan Industrial Production di bulan August nampak nyata naik pesat dengan berhasil mengecilkan minus 8.1% di bulan sebelumnya menjadi -0.5% yoy saja, jauh lebih baik di atas ekspektasi -6.2%. Retail Sales Korea Selatan juga dirilis berhasil menguat tinggi; dan angka Manufacturing PMI selangkah lagi mencapai batas ekspansif 50. Sementara Jepang melaporkan Services PMI bulan Sept sedikit lebih baik dari ekspektasi, masih di wilayah ekspansif namun memang melemah dari bulan sebelumnya.

MARKET EROPA: Sederet data PMI akan dirilis berturut-turut dari Jerman, Eurozone, Inggris. Tak lupa, Eurozone juga akan laporkan PPI (Aug) serta Retail Sales (Aug). 

Corporate News
Indah Kiat (INKP) Terbitkan Obligasi Untuk Ekspansi Pembangunan Pabrik Emiten kertas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menggelar aksi penerbitan obligasi berkelanjutan sebesar USD 150 juta. Masa penawaran umum obligasi berlangsung mulai 3–6 Oktober 2023. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari dua seri. Jumlah pokok obligasi seri A yang ditawarkan adalah sebesar USD 1.40 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 7% per tahun dengan jangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal emisi. Obligasi Seri B memiliki jumlah pokok US$ 11.56 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun dengan jangka waktu lima tahun terhitung sejak tanggal emisi. Sisa dari pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyakya sebesar USD 137 juta dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Bila jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort) tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka sisa obligasi yang tidak terjual tersebut tidak wajib diterbitkan oleh INKP. Indah Kiat akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait seluruhnya untuk belanja modal terkait ekspansi pembangunan pabrik kertas industri. (Kontan)

Domestic Issue
Kemenkeu: Minat investor asing terhadap lelang SUN meningkat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan minat investor asing terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) meningkat. “Jumlah penawaran dari investor asing pada lelang SUN hari ini mencapai IDR 2.72 triliun atau meningkat dari IDR 2.08 triliun pada lelang SUN sebelumnya,” kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan. Mayoritas dari incoming bids investor asing tersebut berada pada SUN bertenor panjang, yaitu 11 tahun sebesar IDR 2.58 triliun atau 94.86% dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar IDR 0.16 triliun atau 1.8% dari total awarded bids. Sementara secara keseluruhan, jumlah penawaran yang masuk pada lelang hari ini turun menjadi IDR 22.42 triliun. Meski menurun, sambung Deni, nilai tersebut masih 1.2 kali lebih tinggi dari target indikatif yang telah ditetapkan. Menurut Deni, penurunan tersebut didorong oleh sikap wait and see investor atas sikap hawkish para pejabat The Fed yang diyakini masih akan menaikkan FFR pada tahun ini dan akan menahan tingkat suku bunganya tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama. (Antara News).

Recommendation
US10YT tampaknya belum mau mengakhiri trend naik ini malah terdeteksi semakin mantap tembus resistance upper channel, membuka jalan penguatan menuju TARGET yang lebih tinggi ke arah level psikologis yield 5.0%, atau tepatnya yield 5.056%. Walau RSI telah masuki wilayah Overbought, namun secara hierarki , indicator tidak menjadi alasan yang kuat untuk akhiri Uptrend ini. ADVISE : let your profit run, tapi jangan lupa set your Trailing Stop. Perlu pertimbangkan untuk SELL ON STRENGTH (bertahap). Support : yield 4.710% / 4.61%.

ID10YT sedikit lagi memantapkan posisi di TARGET yield 7.085% (malah sekarang sudah terdeteksi overshoot menuju wilayah Resistance berikut yaitu yield 7.20%) dalam trend naik yang tak tergoyahkan. ADVISE : let your profit run ; jangan lupa set your TRAILING STOP. Perlu dipertimbangkan untuk SELL ON STRENGTH (bertahap) karena RSI konsisten negative divergence. Support terdekat adalah MA10 = yield 6.904%.

Download full report HERE.