Today’s Outlook:
MARKET US: Investor cukup khawatir akan kenaikan suku bunga dan meluasnya konflik Israel-Hamas. Israel menggempur sebuah distrik di Gaza utara seiring dengan meningkatnya konflik dengan Hamas. Pecahnya konflik terbaru dimulai pada 7 Oktober dengan serangan-serangan yang dilakukan oleh militan Hamas. Yield US Treasury 10-tahun turun pada hari Jumat (20/10/23), sehari setelah berhasil melampaui 5% untuk pertama kalinya sejak Juli 2007, akibat komentar Jerome Powell selaku Ketua Federal Reserve yang megatakan kekuatan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang ketat dapat menimbulkan persyaratan pinjaman yang lebih ketat untuk mengendalikan inflasi. Indeks Volatilitas CBOE ditutup pada level tertinggi sejak 24 Maret. MARKET ASIA: China akan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, dengan fokus pada perluasan permintaan domestik, sekaligus menangkis risiko finansial. Bank sentral akan membuat kebijakannya lebih “tepat dan kuat”, sambil memandu lembaga-lembaga keuangan untuk memangkas suku bunga pinjaman riil dan mengurangi biaya pembiayaan untuk perusahaan-perusahaan dan individu-individu. Ekonomi China tumbuh lebih cepat dari perkiraan di kuartal ketiga, sementara konsumsi dan aktivitas industri di bulan September juga mengejutkan secara positif, menunjukkan bahwa serangkaian langkah-langkah kebijakan baru-baru ini membantu mendorong pemulihan sementara.

China telah mengerahkan enam kapal perang ke Timur Tengah seiring dengan meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas, menurut berbagai laporan. Satuan Tugas Pengawalan Angkatan Laut ke-44 – dari Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) Teater Timur – telah terlibat dalam operasi rutin di wilayah tersebut dan menghabiskan beberapa hari di Oman minggu lalu. Kapal-kapal perang Tiongkok meninggalkan Muscat menuju lokasi yang tidak disebutkan pada hari Sabtu setelah berpartisipasi dalam latihan dengan angkatan laut Oman. Gugus tugas ini mencakup Zibo, sebuah kapal perusak peluru kendali, fregat Jingzhou, dan kapal suplai Qiandaohu – yang semuanya akan ditempatkan di Timur Tengah ketika Israel bersiap untuk melakukan invasi darat ke Gaza. 

Corporate News
Medco (MEDC) Rilis Global Bond IDR 7.9 Triliun, Kupon 8.96% Emiten minyak dan gas milik Keluarga Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menerbitkan obligasi global atau global bond senilai USD 500 juta atau setara IDR 7.92 triliun (kurs jisdor IDR 15,856). Hal itu dilakukan Medco dalam rangka refinancing. Medco sebelumnya memiliki obligasi jatuh tempo pada Desember 2023. CEO Medco Energi Roberto Lorato mengatakan MEDC berhasil menerbitkan obligasi 144A/Reg S senilai USD 500 juta dengan tenor lima setengah tahun dan kupon 8.96%. Obligasi ini mendapatkan dukungan kuat dari investor. Sementara itu, MEDC mendapatkan peringkat kredit B+ (positif) dari Fitch, B+ (stabil) dari S&P dan B1 (stabil) dari Moody’s. (Bisnis)

Domestic Issue
BI Kerek Suku Bunga Acuan, Begini Efeknya Ke Pasar Obligasi Bank Indonesia (BI) memutuskan meningkatkan suku bunga acuan menjadi 6%. Chief Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto mengatakan, kebijakan untuk menaikkan suku bunga acuan akan mempengaruhi pasar obligasi nasional, baik obligasi pemerintah maupun korporasi. Menurutnya, naiknya suku bunga acuan ini akan mendorong yield, termasuk yield benchmark mengalami peningkatan. Lalu, pada gilirannya dapat mendorong kupon atau biaya pinjaman naik. Karenanya, kenaikan kupon akan disukai oleh investor, terutama investor-investor yang berorientasi investasi jangka panjang. Selain terhadap kupon, dampak kenaikan suku bunga BI diperkirakan akan semakin membuat nilai tukar menjadi lebih stabil untuk ke depannya. Hal ini dapat terjadi karena yield akan terdorong meningkat, yang berarti dari sisi harga, harga obligasi akan menjadi semakin murah. Murahnya harga obligasi ini akan menarik investor, termasuk asing, untuk masuk kembali. Dengan demikian dapat menguatkan nilai tukar rupiah, sebagaimana yang diharapkan oleh BI dari diputuskannya kebijakan ini. (Kontan)

Recommendation
US10YT mulai berputar-putar di area Resistance upper channel dekat sekali dengan yield level psikologis 5.0%. Oleh karena RSI negative divergence setia membayangi maka our best ADVISE : siap2 untuk Sell on Strength ; boleh mulai set your Trailing Stop. Support yield terdekat : 4.884%. Yield ID10YT meroket ke level 7.2% melampaui GAP yang tercipta bulan November tahun lalu dan saat ini tepat ditutup di Resistance upper channel – uptrend yang semakin menguat terlihat dari VELOCITY yang semakin mencuram. ADVISE : mulai pertimbangkan untuk SELL ON STRENGTH atau set your Trailing Stop secara RSI negative divergence muncul persis di area Resistance.

Download full report HERE.