Today’s Outlook:
MARKET AS: Revisi data indeks harga konsumen AS menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan pada kuartal keempat tidak berubah pada 3.3%, menunjukkan bahwa pelonggaran tekanan harga sepanjang tahun lalu masih intact. Saham-saham perusahaan pembuat chip juga mendorong rally di sektor teknologi karena permintaan chip akan meningkat seiring dengan menguatnya booming teknologi kecerdasan buatan (AI). Data ekonomi AS yang kuat dan komentar-komentar hawkish dari para pejabat The Fed dalam beberapa hari terakhir telah memupuskan harapan bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga di bulan Maret. Para pelaku pasar tengah menunggu keluarnya data CPI bulan Januari pada esok hari untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kapan The Fed akan memangkas biaya pinjaman alias suku bunga acuan.

MARKET ASIA & EROPA : Di kala market utama Asia (Jepang, China, South Korea) masih libur, Hari Senin ini kemungkinan para pelaku pasar akan mengarahkan perhatian ke Eropa, terutama karena adanya Eurogroup Meetings. Baru esok hari akan lebih banyak indikator ekonomi dari kedua benua , seperti : PPI Japan (Jan), Consumer Confidence Indonesia (Jan) , laporan tenaga kerja Inggris, serta German ZEW Economic Sentiment (Feb) . NHKSI RESEARCH memperkirakan para pelaku pasar akan cukup terpaku memantau hasil pilpres yang quick count nya akan segera jadi fokus dalam beberapa hari ke depan, setelah WNI yang telah cukup umur melaksanakan hak pilih mereka pada tanggal 14 Feb mendatang. Antisipasi transaksi perdagangan yang volatile pada pekan ini, di mana diperkirakan minat beli asing akan berlanjut di pekan ini seiring pesta demokrasi berlangsung.

Corporate News
Saham Terus Turun, Provident Investasi (PALM) Harus Siapkan IDR 268 M Untuk Bayar Obligasi PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menegaskan peringkat “idA” untuk Obligasi Berkelanjutan I PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) Tahap I Seri A senilai IDR 268 miliar yang akan jatuh tempo di tanggal 7 April 2024. “Kesiapan Perusahaan dalam melunasi efek utang yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang dinilai di IDR 3,4 triliun pada akhir November 2023, dan posisi kas dan setara kas sebesar IDR 54 miliar dan fasilitas pasar uang senilai IDR 150 miliar, juga pada akhir November 2023,” tulis Pefindo dalam keterangannya yang dikutip, Rabu kemarin (7/2/2024). Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. (Emiten News)

Domestic Issue
BEI Catat Penerbitan Obligasi Sentuh IDR 11.88 Triliun dari 11 Emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat emisi obligasi dan sukuk yang tercatat mencapai IDR 11.88 triliun sepanjang 2024. Pencatatan obligasi itu berasal dari 12 emisi dari 11 emiten. Mengutip data BEI, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 550 emisi dari 128 emiten dengan outstanding IDR 466.48 triliun dan USD 32.362 juta. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai IDR 8,522.38 triliun dan USD 502.10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai IDR 3.25 triliun. Pada pekan ini, tepatnya periode 5-7 Februari 2024, BEI mencatat tiga pencatatan obligasi. Pencatatan obligasi itu pada Rabu, 7 Februari 2024 antara lain Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG). Obligasi diterbitkan dengan nominal IDR 2.7 triliun serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi adalah AA+ (idn) (Double A Plus). Kemudian, Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap V Tahun 2024 juga dicatatkan pada hari yang sama. Obligasi diterbitkan oleh PT Pegadaian dicatatkan dengan nilai nominal IDR 791.80 miliar serta mendapatkan hasil pemeringkatan idAAA (Triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. (Liputan 6)

Recommendation

US10YT masih agak ragu untuk melalui Resistance dari level previous High pada yield 4.2%. Penembusan atas level krusial ini akan membebaskan yield melaju ke utara menuju TARGET YIELD sekitar 4.375% – 4.40%. ADVISE : BUY ON BREAK / AVERAGE UP accordingly.

ID10YT tampak terhenti di Resistance MA20 dan tarikan trendline jangka pendek yang menhalangi kenaikan sejak yield 6.62% – 6.64%. Penembusan atas level krusial ini baru akan membuka jalan penguatan ID10YT menuju TARGET YIELD : 6.75% / 6.95% – 6.96%. ADVISE : WAIT FOR BREAK OUT TO BUY OR AVERAGE UP.

Download full report HERE.