Today’s Outlook:
MARKET AS: Dari data ekonomi terbaru, laporan ketenagakerjaan nasional US ADP Nonfarm Employment Change menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan Desember (actual: 164k , versus forecast 115k, versus previous 110k) , menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang akan terus menopang perekonomian. Sementara itu, laporan mingguan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan ternyata ada lebih banyak orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran dari yang diperkirakan (actual : 202k , versus forecast 216k, versus previous : 220k). Data ekonomi lain menunjukkan US S&P Global Composite PMI di bulan Desember masih bertahan di wilayah ekspansif dengan bantuan terbesar dari sektor jasa yang lebih berkembang. Akan menyusul hari Jumat ini adalah data penting Nonfarm Payroll yang akan melengkapi data tenaga kerja resmi AS, pertumbuhan rata-rata Upah per jam ditambah Unemployment Rate (Dec), Factory Orders (Nov) , dan ISM Non-Manufacturing PMI (Dec).

MARKET EROPA : Eurozone mencatat Composite PMI (Dec) semakin membaik walau masih di dalam lingkup kontraksi, sementara Inggris membukukan kinerja yang semakin ekspansif di sektor jasa. Adapun German CPI (Dec) diperkirakan akan bertengger di angka 3.7% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya pada 3.2%. Lebih lanjut dari benua Eropa hari ini , para pelaku pasar akan fokus pada data ekonomi berikut : German Retail Sales (Nov), Construction PMI (Dec) for German , Eurozone, and UK ; dan yang menjadi highlight adalah : perkiraan awal CPI Eurozone yang diprediksi akan berada memanas ke level 3.0% yoy, naik dari 2.4% di bulan sebelumnya berkat meningkatnya belanja pada festive season akhir tahun.

MARKET ASIA : Jepang dan China pun tak mau kalah dengan laporkan angka Manufacturing PMI Jepang dan Caixin Services PMI untuk China yang keduanya menunjukkan pertumbuhan di bulan Desember. Pagi ini telah menyusul angka au Jibun Bank Japan Services PMI yang tampak masih bertahan di wilayah ekspansi utk bulan Dec.

KOMODITAS: Tercatat ada peningkatan stok bensin dan minyak sulingan mingguan secara signifikan yang menutupi kenyataan bahwa ada pula penurunan stok minyak mentah di atas perkiraan. Minyak mentah Brent turun 66 sen, atau 0,8%, menjadi USD77,59. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 51 sen, atau 0,7%, menjadi USD72,19. Permintaan bahan bakar yang rendah dan peningkatan persediaan yang besar berdasarkan data dari US Energy Information Administration ini akhirnya membebani harga. Adapun stok BENSIN naik 10,9 juta barel menjadi 237 juta barel, kenaikan mingguan tertinggi dalam lebih dari 30 tahun. Stok MINYAK SULINGAN minggu lalu naik 10,1 juta barel menjadi 125,9 juta barel. Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS nyatanya berkurang 5,5 juta barel dalam seminggu, seperti ditunjukkan oleh data EIA, yang mana sebagian besar mencerminkan efek gangguan pengiriman di Laut Merah. Situasi keamanan di Laut Merah telah memaksa banyak penyulingan dan pembeli minyak mentah untuk beli ke Amerika Serikat dibandingkan mengarungi kapal mereka mengelilingi Afrika. 

Corporate News
Siapkan Dana dalam Deposito, SMF Siap Lunasi Dua Surat Utang Yang Segera Jatuh Tempo PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) siap melunasi obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Dana untuk membayar dua surat utang itu sudah disiapkan dalam bentuk deposito. Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan SMF, Heliantopo mengungkapkan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/1/2024). Heliantopo menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan dana untuk melunasi pokok dan bunga atas Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap V Tahun 2021 Seri B (SMFP05BCN5) dengan Pokok Obligasi sebesar IDR 400,6 miliar, dan bunga sebesar IDR 5,7 miliar. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 10 Februari 2024. Selain itu, Sarana Multigriya Finansial juga telah menyiapkan dana untuk melunasi pokok dan bunga atas Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap VII Tahun 2019 Seri C (SMFP04CCN7) dengan Pokok Obligasi IDR 425 miliar, dan bunga sebesar IDR 9,8 miliar. Surat utang ini jatuh tempo pada tanggal 12 Februari 2024. (Emiten News)

Domestic Issue
Kemenkeu: Kinerja solid APBN 2023 jadi katalis minat lelang SUN naik Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan kinerja solid Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 menjadi katalis melonjaknya minat lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 3 Januari 2024. “Kinerja APBN tahun 2023 yang solid dengan realisasi defisit sebesar 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan tingkat inflasi bulan Desember 2023 yang terjaga, menjadi katalis positif lelang SUN hari ini,” kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan di Jakarta, Rabu kemarin. Pada lelang SUN perdana tahun 2024, total penawaran masuk (incoming bids) tercatat mencapai IDR 39,80 triliun atau 1,59 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya. Faktor yang mendorong capaian tersebut, selain kinerja APBN dan inflasi, ialah stabilnya pasar keuangan global seiring dengan ekspektasi atas pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) akan dimulai pada kuartal I tahun ini. Kondisi pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang relatif stabil pada awal tahun ini mendorong penurunan Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini sebesar 3 s.d. 12 basis poin (bps) dari level WAY obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN sebelumnya. Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2024. (Antara News)

Recommendation
US10YT finally break resistance upper channel juga, sekaligus tembus MA10 & MA20 secara mantap, kembali mencoba bertengger di level yield 4.0%. Sejatinya penembusan ini telah membuka jalan penguatan bagi yield US Treasury menguat terus ke level 4.242%, yang mana setara dengan FIBONACCI retracement 38.2% dan pertemuan MA50. ADVISE : BUY ; atau AVERAGE UP accordingly.

ID10YT berpotensi mengkonfirmasi penembusan ke atas resistance pattern FALLING WEDGE, yang artinya apabila yield ID10YT mampu bertengger di atas yield 6.653% maka akan semakin terbuka potensi penguatan menuju TARGET / resistance yang lebih tinggi pada yield : 6.690% / 6.750% / 6.936% – 6.948%. ADVISE : siap2 BUY ON BREAK / AVERAGE UP.

Download full report HERE.