Today’s Outlook:
MARKET AS: Initial Jobless Claims mingguan untuk pekan yang berakhir 27 Januari naik menjadi 224 ribu , lebih tinggi dari ekspektasi 213 ribu dan merupakan level tertinggi sejak pertengahan November. Kenaikan klaim pengangguran ini dirilis sehari sebelum laporan Nonfarm Payroll yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan lowongan pekerjaan pada bulan lalu. Sejumlah data PMI dari beberapa negara utama dirilis pada hari Kamis yang sama. Dari benua Asia, Korea Selatan, Indonesia, dan China termasuk di antaranya yang mencatatkan Manufacturing PMI di wilayah ekspansif ; sementara Jepang masih berjuang untuk mengeluarkan sektor manufaktur mereka dari area kontraksi. Pergulatan yang sama pun dialami oleh negara-negara Eropa seperti Jerman, Eurozone, dan Inggris yang mana Manufacturing PMI mereka terlihat berjalan tertatih-tatih semakin mendekati border 50. Sementara negara ekonomi terbesar di dunia yaitu AS berhasil mencatatkan S&P Global US Manufacturing PMI (Jan) di angka 50.7, mengalahkan ekspektasi dan finally berhasil menyebrang ke wilayah ekspansif dari posisi sebelumnya yang masih 47.9.

Dari bank sentral lain, Bank of England mempertahankan suku bunga pada level tertinggi hampir 16 tahun ; namun memberi isyarat kemungkinan adanya pemangkasan di tahun ini di tengah adanya seruan untuk mengurangi biaya pinjaman sejak 2020. Selain itu, Inflasi di Zona Euro terbukti melandai bulan lalu, turun menjadi 2,8% yoy di bulan Januari dari 2,9% di bulan Desember, beringsut mendekati target 2% ECB. Ini semua menunjukkan bahwa bank-bank sentral utama ini semakin mendekati prospek pemotongan suku bunga di tahun ini.

Bicara mengenai Inflasi (Jan), INDONESIA melaporkan Indeks Harga Konsumen yang semakin mendingin ke level 2.57% yoy, dari 2.61% di bulan sebelumnya , sedikit di atas ekspektasi 2.55%. Secara bulanan, Inflasi mampu ditekan menjadi hanya tumbuh 0.04% saja, jauh lebih rendah dari konsensus dan periode sebelumnya. Adapun Inflasi Inti semakin terkendali ke level 1.68% yoy, pun di bawah prediksi 1.76% dan 1.80% di bulan sebelumnya.

KOMODITAS : Harga MINYAK dunia Kembali anjlok pada penutupan perdagangan Kamis (1/2/24). Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 ditutup merosot 2.68%, menjadi USD 73.82 per barel di New York Mercantile Exchange. Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2024 berakhir turun 2.30%, menjadi USD 78.70 per barel di London ICE Futures Exchange. Dropnya harga komoditas tersebut terjadi di tengah upaya negosiasi gencatan senjata antara Israel-Hamas, plus para trader mencerna hasil pertemuan komite OPEC+ dan keputusan Federal Reserve terkait suku bunga di mana mereka mengundikasikan bahwa pemotongan suku bunga sepertinya tak bisa dilaksanakan bulan Maret ini. OPEC+ tidak mengusulkan perubahan pada keputusan mereka untuk memotong produksi sebesar 2.2 juta barel per hari dari pasar pada kuartal ini.

Corporate News
Keluarkan Total IDR 12,87 Miliar, Mora Telematika Indonesia (MORA) Bayar Sukuk Ijarah 2021 PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) telah melakukan pembayaran ke-11 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap IV Tahun 2021 Seri dan B. Untuk itu MORA mengeluarkan total IDR 12,87 miliar. Dalam keterangan tertulisnya Kamisa (1/2/2024), Corporate Secretary MORA, Henry Rizard Rumopa menuturkan bahwa MORA telah membayar Sukuk ijarah seri A sebesar IDR 12,02 miliar dan sebesar IDR 849,7 juta seri B. Dengan begitu emiten ini mengeluarkan total IDR 12,87 miliar dengan tingkat bunga 10,25% dan 11%, untuk pembayaran tersebut. Henry Rizard Rumipa memastikan, Perseroan telah melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo yaitu tanggal 1 Februari 2024 ke rekening KSEI melalui rekening Perseroan di Bank Nano Syariah. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Serap Utang IDR 24 Triliun dari Lelang SUN Kemarin Pemerintah Selasa (30/1) kemarin melaksanakan lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) dalam rangka memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Kedelapan seri SUN yang dilelang masing-masing seri SPN03240501 (new issuance), SPN12250116 (reopening), FR0101 (reopening), FRSDG001 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening). Dari kedelapan seri SUN yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia total penawaran yang masuk sebesar IDR 73,242,200,000,000. Rinciannya untuk seri SPN03240501 penawaran yang masuk sebesar IDR 3.460 triliun, SPN12250116 sebesar IDR 7.079 triliun, FR0101 sebesar IDR 25.6095 triliun, FRSDG001 IDR 2.650 triliun, seri FR0100 IDR 18.593 triliun, seri FR0098 IDR 4.300 triliun, seri FR0097 IDR 4.9359 triliun, dan seri FR0102 sebesar IDR 6.6148 triliun. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut: Untuk seri SPN03240501 utang yang ditarik sebesar IDR 1.000 triliun, SPN12250116 sebesar IDR 0.900 triliun, FR0101 sebesar IDR 8.350 triliun, FRSDG001 IDR 0.250 triliun, seri FR0100 IDR 8.050 triliun, seri FR0098 IDR 2.250 triliun, seri FR0097 IDR 1.500 triliun, dan seri FR0102 sebesar IDR 1.700 triliun. Dengan demikian total nominal utang yang ditarik dari delapan seri SUN yang ditawarkan tersebut adalah IDR 24 triliun. Sama dengan target indikatif yang ditetapkan sebelumnya. (Emiten News)

Recommendation

US10YT almost got to test Support from level previous Low at yield 3.783%. ADVISE : BUY ON WEAKNESS. ID10YT terbukti ada usaha technical rebound ketika menyentuh level Support previous Low pada yield 6.585%. Resistance bertahap sampai yield 6.65% akan menghalangi ID10YT untuk melanjutkan swing naiknya. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

Download full report HERE.