Today’s Outlook:

MARKET AS: Gubernur Fed Bowman mengatakan pada hari Jumat bahwa ia bersedia mendukung kenaikan suku bunga jika disinflasi terhenti, atau malah berbalik arah; dan menambahkan bahwa ia memantau data ekonomi untuk mengevaluasi apakah kebijakan moneter masih terbilang cukup ketat. Pernyataan Bowman mengamini pidato The Fed minggu lalu yang menyerukan suku bunga masih perlu higher for longer seraya mempertimbangkan indikator ekonomi yang masuk. Sejauh ini pelaku pasar memperhitungkan 49% kemungkinan Fed Fund Rate bisa dipangkas 25 bps pada FOMC Meeting yang terjadwal di bulan September; naik dari 48.6% pada pekan sebelumnya.

KOMODITAS: Harga MINYAK ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, mengakhiri minggu ini dengan kemenangan karena tanda-tanda melambatnya inflasi AS meningkatkan harapan penurunan suku bunga; di kala CHINA meluncurkan lebih banyak stimulus, memberikan dukungan pada proyeksi peningkatan demand. Futures BRENT naik 0.8% menjadi USD 83.92/barel dan futures US WTI naik 0.9% menjadi USD 79.57/barel. OPEC juga diperkirakan akan memperpanjang periode pemangkasan produksi setelah Juni, sehingga memberikan prospek supply yang lebih ketat. Para analis pasar perkirakan 8 negara anggota OPEC yang telah melakukan pengurangan produksi secara sukarela akan memperpanjangnya setidaknya 3 bulan, bahkan sebelum rapat reguler mereka dimulai pada awal Juni. China mengatakan akan memulai penerbitan obligasi besar-besaran senilai USD1 triliun pada minggu ini – tindakan stimulus fiskal besar pertama yang dilakukan Beijing saat negara tersebut berjuang untuk menopang pemulihan ekonomi yang lamban, di tengah perbaikan sektor manufaktur mereka namun masih dibarengi oleh lesunya Penjualan Retail & sektor perumahan.

MARKET ASIA: CHINA diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman acuan tetap stabil pada hari Senin, meskipun ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan hipotek semakin meningkat seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor perumahan.

Corporate News
Waskita (WSKT) Gagal Lagi Bayar Obligasi Jatuh Tempo
Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyampaikan melakukan penundaan pembayaran Bunga dan Pokok Obligasi III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B yang jatuh tempo pada 16 Mei 2024. SVP Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi mengungkapkan, pada tanggal 15 Mei 2024, Perseroan tidak dapat melakukan penyetoran dana kepada KSEI sebagai Agen Pembayaran sehubungan dengan pembayaran bunga ke-20 (dua puluh) serta pokok atas Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 (PUB III Tahap IV Tahun 2019) seri B yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2024 sebagaimana diperjanjikan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi PUB III Tahap IV Tahun 2019, apabila kegagalan pembayaran bunga tersebut tidak diperbaiki dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, maka Perseroan dapat dinyatakan cidera janji berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dan Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO lebih lanjut untuk menentukan tindaklanjut atas cidera janji tersebut terhadap Perseroan. (Emiten News)

Domestic Issue
Sri Mulyani Rilis Samurai Bond IDR 20.51 -Triliun, Buat Apa? Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin oleh Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bond senilai 200 miliar yen atau setara IDR 20.51 triliun (Kurs IDR 102.57 per yen Jepang) pada Jumat 17 Mei 2024. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan penerbitan Samurai Bond ini ditujukan untuk pembiayaan APBN 2024. Hasil penerbitan Blue Bonds digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang termasuk dalam kualifikasi belanja sektor biru atau terkait kemaritiman sesuai dengan SDGs Framework. Adapun, penerbitan Samurai Bond senilai 200 miliar yen itu dengan tenor 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun dan 20 tahun, sedangkan tingkat bunga berkisar 0.99% hingga 2.55%. Transaksi ini merupakan penerbitan Samurai Bond selama 10 tahun berturutturut sejak 2015. Suminto mengatakan penerbitan Blue Bonds berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bond) untuk kedua kalinya sebesar 25 miliar yen, dengan sebagian pada tenor 7 tahun dan 10 tahun, serta keseluruhan tenor 20 tahun. Penerbitan tenor 20 tahun tersebut mencatatkan sejarah sebagai Blue Bonds dengan tenor terpanjang. (Bisnis)

Recommendation

US10YT akan jumpai tantangan krusial pada MA10 & MA50 sekitar yield 4.434% – 4.45%, sebelum disambut oleh Resistance berikutnya yaitu MA20 pada yield 4.50%. Dalam trend turun yang terlanjur terbentuk ini, tampaknya sulit untuk melalui yield tsb ; dengan demikian overall view untuk US10YT tetap adalah penurunan yield (= kenaikan harga) , apalagi jika Support dari level previous Low yaitu yield 4.31% tertembus kembali ke bawah , maka akan membuka ruang konsolidasi lebih lanjut menuju yield 4.247% / 4.08%

ID10YT rebound pada Support lower channel, walau in overall trend masih turun. Hambatan berikut akan segera nyata pada MA10 & MA20 yang sudah terlanjur deadcross = menghancurkan platform uptrend-nya. Resistance : penguatan terbatas ke arah yield 7.0% selaku level psikologis.

Download full report HERE.