Today’s Outlook:
MARKET AS: US Dollar merangkak naik menjelang pengumuman Inflasi AS, yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut kapan Federal Reserve akan memulai pemotongan suku bunga. S&P500 kembali menyentuh level rekor tertinggi intraday; MSCI world stock index ditutup flat setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak Januari 2022. Laporan US CPI dijadwalkan terbit nanti malam sekitar jam 20.30 WIB, sementara US PPI akan menyusul di pekan ini, demikian pula dengan laporan data Penjualan Retail (Jan.) di hari Kamis. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada FOMC Meeting berikutnya telah drop signifikan karena beberapa indikator terbaru menunjukkan ekonomi AS tetap kuat. Pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 84,5% bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah pada bulan Maret. Sebaliknya, peluang penurunan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada bulan Mei telah membesar menjadi 61%, menurut survey CME FedWatch.  Para investor juga telah mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa, setelah dua pejabat pekan lalu mengatakan bahwa ECB memerlukan lebih banyak bukti bahwa inflasi telah mereda sebelum dapat menurunkan suku bunga.

Kemarin Federal Reserve Bank of New York merilis Survei Ekspektasi Konsumen bulan Januari, yang menunjukkan inflasi 1 tahun dan 5 tahun dari sekarang tidak berubah, masing-masing pada angka 3% dan 2,5%. Sementara proyeksi Inflasi 3 tahun dari sekarang akan turun menjadi 2,4%, terendah sejak Maret 2020, dari posisi 2,6% pada bulan Desember. Dollar Index, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, naik 0,1% pada 104,13. Imbal hasil (yield) US Treasury merosot, dengan obligasi acuan tenor 10-tahun terhenti setelah tiga sesi berturut-turut mengalami kenaikan. Imbal hasil obligasi
acuan 10-tahun AS turun 1,9 basis poin menjadi 4,168%, dari 4,187% pada akhir Jumat.

KOMODITAS: Futures MINYAK berakhir flat antara teritori negatif & positif. Kekhawatiran terhadap masa depan suku bunga acuan dan masalah permintaan global menyebabkan pasar mengambil jeda setelah harga melonjak sekitar 6% pada minggu lalu. Minyak mentah AS WTI naik 8 sen menjadi USD76,92 per barel, sedangkan minyak mentah Brent turun 19 sen menjadi USD82. Di komoditas lain, harga EMAS spot turun 0,3%.

MARKET ASIA & EROPA: Pagi ini Jepang telah melaporkan indeks harga di kalangan produsen di mana PPI (Jan.) beringsut positif 0.2% yoy, dari posisi flat 0.0% pada bulan sebelumnya. Menjelang siang nanti giliran Indonesia yang akan menelurkan laporan Consumer Confidence (Jan.), disusul serangkaian indikator ekonomi dari Eropa: ketenagakerjaan Inggris, German & Eurozone ZEW Economic Sentiment (Feb.).

Corporate News
Chandra Asri (TPIA) Bakal Terbitkan Obligasi Senilai IDR 1,5 Triliun PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan menerbitkan surat utang berupa obligasi. Emiten produsen petrokimia terintegrasi ini akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Pacific Tahap IV Tahun 2024 dengan nilai IDR 1,5 triliun. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (12/2), obligasi ini akan diterbitkan dalam 3 seri: Obligasi Seri A dengan jumlah pokok obligasi sebesar IDR 542,37 miliar, dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,95%. Obligasi seri A berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi Kemudian, Obligasi Seri B dengan nilai emisi sebesar IDR 416,80 miliar dan dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% per tahun. Obligasi seri B berjangka waktu 5 tahun. Terakhir, Obligasi Seri C dengan emisi mencapai IDR 540,82 miliar dan dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun, berjangka waktu 7 tahun sejak tanggal emisi. Dana bersih yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan oleh TPIA seluruhnya untuk keperluan modal kerja, termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha. TPIA telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang obligasi yakni idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). (Kontan)

Domestic Issue
Lelang 7 Surat Utang, Pemerintah Kantongi IDR 24 T Pemerintah melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 12 Februari 2024 untuk seri SPN03240515 (new issuance), SPN12250213 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). Total penawaran yang masuk IDR 52,63 triliun. Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan banyaknya minat investor tidak terlepas dari positifnya data perekonomian domestik. Total yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut senilai IDR 24 triliun. “Minat investor pada lelang SUN hari ini masih cukup baik dengan total incoming bids mencapai IDR 52,63 triliun atau 2,19 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya,” kata Deni dalam keterangan tertulis, Senin (12/2/2024). Minat investor asing pada lelang SUN hari ini dinilai masih cukup solid dengan jumlah incoming bids sebesar IDR 4,23 triliun. Mayoritas nilai tersebut berasal dari seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar IDR 2,42 triliun atau 57,13% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar IDR 0,68 triliun atau 2,84% dari total awarded bids. (Detik Finance)

Recommendation

US10YT masih ragu untuk melewati Resistance dari level previous High sekitar yield 4.20%. Selepas level krusial ini maka US10YT punya chance menguat menuju TARGET YIELD 4.38% – 4.40%. ADVISE : BUY ON BREAK / AVERAGE UP accordingly.

ID10YT juga harus punya lebih banyak motivasi untuk melewati Resistance trendline sekitar yield 6.64% untuk membebaskan menuju TARGET YIELD 6.75% ; seraya mempertahankan Support MA10 & MA20 pada yield 6.60%. ADVISE : BUY ON BREAK / AVERAGE UP accordingly.

Download full report HERE.