Pasar SUN merespon komitmen the Fed, semua SUN benchmark catatkan penurunan yield kemarin. Sebelumnya, kenaikan FFR Juni sebesar 75 Bps, atau melampaui konsensus sebesar 50 Bps. Aksi agresif the Fed ini, guna meredam inflasi tinggi Mei, baik di level konsumen, maupun produsen. Sementara itu, berdasarkan survei data Bloomberg, BI akan tetap mempertahankan BI 7DRRR di level 3,50% pada RDG 22-23 Juni pekan depan.

Corporate Bonds
MEDC: Laba Melambung Lebih dari 1.000%. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berhasil membukukan pendapatan sebesar USD489,34 juta atau tumbuh 62,06% YoY ditopang oleh kenaikan harga minyak dan gas. Pendapatan dari kontrak penjualan minyak dan gas berkontribusi 92,89% terhadap pendapatan sebesar USD454,55 Juta. Adapun, laba bersih perseroan berhasil melambung 1.659,15% YoY menjadi USD192,83 juta. (Kontan)

Domestic Issue
Menkeu akan Tekan Defisit APBN. Menteri Keuangan (Menkeu) akan menurunkan defisit sebagai respons terhadap bank sentral AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga hingga 75 bps. Saat ini, Kementerian Keuangan fokus menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan mengurangi kerawanan negara terhadap utang. Mengacu pada UU Nomor 2, tahun depan defisit harus di bawah 3%, atau tahun ini defisit lebih kecil dari 4,5% Produk Domestik Bruto. (CNN Indonesia)

Recommendation
Bank sentral global adopsi sikap Hawkish agresif, kekhawatiran yang mengganggu, baik pasar saham maupun pasar obligasi domestik. Swiss National Bank menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Sementara itu, Bank of England menaikkan lagi suku bunga acuannya, kelima kalinya berturut-turut tahun ini, ke level 1,25% atau level tertinggi sejak krisis keuangan global tahun 2009. Lelang SUN terakhir 2Q22, pemerintah menawarkan SPN03220921 (New Issuance), SPN12230622 (New Issuance), FR0090, FR0091, FR0093, FR0092, dan FR0089, pada Selasa pekan depan.

Download full report HERE.