Tekanan Pasar SUN jelang Hasil RDG BI. SUN Benchmark 5-Tahun catatkan kenaikan yield hingga 10Bps, ke level 6,48%. Komitmen BI menjaga momentum pertumbuhan GDP FY22E diatas 5%, berpeluang membuat BI 7DRRR Aug. tetap bertahan di level 3,50%. Adapun, investor ekspektasikan pidato Dovish the Fed dalam the Annual Jackson Hole Symposium pada Aug. 25-27. Data ekonomi terbaru menunjukkan laju inflasi tengah melambat, berpeluang membuat kenaikan FFR September hanya sebesar 50Bps.
Corporate Bonds
TLKM: Pisahkan Bisnis Data Center. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memisahkan bisnis pangkalan data senilai IDR2,01 triliun. Caranya yaitu dengan memindahkan bisnis data center dari PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma) ke PT Telkom Data Ekosistem (TDE). Adapun, hal itu dilakukan untuk restrukturisasi Telkom Group melalui konsolidasi bisnis data center dalam satu entitas. (Emiten News)
Domestic Issue
Perhitungan UMP 2023 Pakai Formula PP 36/2021. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan menetapkan upah minimum provinsi (UMP) 2023 berdasarkan formula dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2021. Formula tersebut sudah digunakan untuk penetapan UMP 2022 dan akan berlanjut di 2023. Berdasarkan PP ini terdapat beberapa data yang dibutuhkan untuk formula penyesuaian adalah diantaranya seperti pertumbuhan, angka inflasi perkotaan, Purchasing Power Parity, tingkat pengangguran terbuka menurut provinsi 2019-2021. (CNN Indonesia)
Recommendation
Kenaikan BBM Subsidi Pertalite dan Solar, akan mendorong inflasi September lebih tinggi. Investor relatif merespon negatif rencana Pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi jenis Pertalite, secara langsung mempengaruhi tingkat inflasi, yang kemudian berpotensi mengurangi daya beli masyarakat. Tekanan pasar SUN juga dipengaruhi oleh depresiasi Rupiah yang kembali mendekati level IDR14.900/USD. Di sisi lain, investor juga tengah menantikan hasil RDG Selasa ini, diproyeksikan tetap mempertahankan BI 7DRRR Agustus di level 3,50%.
Download full report HERE.