-GOVERNMENT BONDS-
Mayoritas Surat Utang Negara (SUN) kemarin ramai dikoleksi pelaku pasar, kecuali tenor 5-tahun, tenor 15-tahun dan tenor panjang 25-tahun yang relatif dilepas oleh investor. Dalam perdagangan awal pekan, pelaku pasar mulai mencermati rilis data Gross Domestic Product (GDP) seperti AS, Korea Selatan, Jerman, Uni Eropa. Data GDP AS pada hari Kamis mendatang, diproyeksikan tumbuh secara kuartalan atau masih terkontraksi secara tahunan. Rilis data ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi AS turun signifikan pada 4Q20. Penjualan ritel AS turun 0,7% setelah bulan sebelumnya yang juga relatif tertekan. Sentimen domestik, kebijakan pemberlakuan kembali Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua pekan ke depan membuat pelaku pasar kembali minati SUN. Sejalan dengan ini, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pembatasan aktivitas ekonomi berpeluang memperlambat pemulihan ekonomi domestik.

-CORPORATE BONDS-
SMF Tawarkan Obligasi dan Sukuk IDR 2 Triliun. Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar IDR 2 triliun. SMF akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap V Tahun 2021 dengan nilai IDR 1,9 triliun. Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan V dengan nilai total IDR 19 triliun, diterbitkan dalam dua seri. Seri A diterbitkan dengan nilai pokok IDR 1,5 triliun, tingkat bunga 4,75% dan tenor 370-hari. Sedangkan seri B diterbitkan dengan nilai pokok IDR 400,66 miliar, tingkat bunga 5,75% dan tenor 3-tahun. SMF juga akan menerbitkan sukuk sebesar IDR 100,01 miliar. Penerbitan sukuk ini bagian dari Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I dengan nilai total IDR 2 triliun. Masa penawaran umum obligasi akan dilakukan pada 4-5 Februari, penjatahan pada 8 Februari, distribusi secara elektronik 10 Februari, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Februari 2021. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Realisasi Investasi 4Q20 Tumbuh 3,1% YoY. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada 4Q20 sebesar IDR 214,7 triliun. Angka tersebut naik 3,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 lalu. Capaian tersebut berhasil menciptakan lapangan kerja bagi 294.780 Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Pada periode ini, Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar IDR 111,1 triliun (51,7%), sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar IDR 103,6 triliun (48,3%). Secara kumulatif, pencapaian realisasi investasi sepanjang tahun 2020 berhasil mencapai IDR 826,3 triliun atau 101,1% dari target IDR 817,2 triliun. Komposisinya, PMDN mencapai IDR 413,5 triliun (50,1%), sedangkan PMA sebesar IDR 412,8 triliun (49,9%). Perolehan pada tahun 2020 tersebut mampu menyerap hingga 1.156.361 TKI dengan total 153.349 proyek investasi. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Cermati Aturan Terbaru Buyback SBN. Kementerian Keuangan merubah sejumlah aturan terkait pembelian kembali (buyback) Surat Berharga Negara (SBN). Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 3 Tahun 2021, tentang perubahan PMK No. 149 Tahun 2018, beberapa pasal di aturan tersebut telah diubah. Salah satunya yakni Pasal 14, di mana pada peraturan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) tidak disertakan sebagai pihak penjual SUN, namun dalam peraturan ini, BI ikut ke dalam pihak penjual SUN. Dengan adanya perubahan aturan ini, pemerintah dapat mengantisipasi bila terjadi tekanan pada pasar SBN domestik. Investor dapat mencermati PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028, yaitu seri-seri yang ditawarkan dalam lelang Sukuk hari ini.