SUN Benchmark Mixed ditengah Resesi AS. Selain inflasi Indonesia yang belum menjadi kekhawatiran dalam waktu dekat, pergerakan pasar SUN sepekan ditengah ekonomi AS resmi catatkan resesi, atau GDP Annualized 2Q22 kembali terkontraksi -0,9% QoQ (Vs. 1Q22 -1,6% QoQ). Seiring pengeluaran konsumen, atau Personal Consumption 2Q22 QoQ +1,0% dan Core PCE 2Q22 QoQ +4,4%, tumbuh lebih lambat dari kuartal sebelumnya. Resesi ini, berpeluang membuat kebijakan the Fed lebih longgar 2H22 dan bahkan mengarah Dovish pada tahun 2023.

Corporate Bonds
WSKT: Catatkan Rugi pada 1H22. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan pendapatan IDR6,09 triliun atau meningkat 29,29% YoY pada 1H22. Dari sisi bottom line, WSKT membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar IDR236,51 miliar, berbalik dari laba bersih IDR154,13 miliar yang diraih WSKT pada Semester I-2021. (Kontan)

Domestic Issue
Ekspor RI Terancam Turun Imbas Resesi AS. Menteri Keuangan khawatir resesi ekonomi AS akan membuat ekspor RI menurun. Ekonomi AS tercatat minus 1,4% pada 1Q22, dan kembali terkontraksi 0,9% pada 2Q22. Data BPS menunjukkan AS menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua dan ketiga dalam tiga bulan terakhir. Tercatat, ekspor RI ke AS sebesar USD2,46 miliar pada April 2022. AS menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua pada bulan tersebut. (CNN Indonesia)

Recommendation
Dovish BI Jaga Pertumbuhan GDP 5%. Pekan ini, GDP Indonesia 2Q22 diproyeksikan tumbuh +5,20% YoY (Vs. 1Q22 5,01% YoY), karena mobilitas longgar mendorong tingkat konsumsi dan produksi selama Ramadan dan Idul Fitri. NHKSI Research melihat laju ekonomi menghadapi tantangan inflasi yang merambat naik, seiring CPI Headline Juli diproyeksikan 4,82% YoY (Vs. Juni 4,35% YoY). Proyeksi ini, kembali melampaui batas atas target tahunan BI 4,5%-4,6%. Inflasi Juli dipengaruhi oleh penyesuaian harga jual makanan jadi, karena naiknya beban biaya impor bahan baku; serta penyesuaian TDL dan LPG Non-Subsidi. Adapun, CPI Core Juli diproyeksikan 2,87% YoY, atau masih dalam target BI 2%-4%, membuat BI masih memiliki ruang untuk menahan BI 7DRRR.

Download full report HERE.