SUN Benchmark melemah terbatas, ditengah BI 7DRRR level 4,25% yang kurang efektif. Kemarin, nilai tukar rupiah sempat menyentuh IDR13.385/USD sebelum akhirnya ditutup di level IDR15.357/USD. Strong Dollar kembali menekan nilai tukar rupiah, dengan DXY bertahan di level tingginya 113, direspon negatif oleh investor.

Corporate Bonds
MEDC: Buyback Obligasi USD250 Juta. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan membeli kembali penawaran tender senilai USD250 juta atau sekitar IDR3,83 triliun. Penyesuaian atas jumlah terutang pertama berdasar USD500 juta, 6,75% surat utang senior jatuh tempo pada 2025. Selanjutnya, USD650 juta, 7,37% surat utang senior jatuh tempo pada 2026, dan terakhir USD650 juta, 7,375 persen surat utang senior jatuh tempo 2027. (Emiten News)

Domestic Issue
Potensi Belanja Produk Dalam Negeri Capai IDR 700 Triliun. Potensi belanja negara dan belanja daerah (APBN-APBD) yang dapat dimanfaatkan untuk membeli produk dalam negeri mencapai lebih dari Rp 700 triliun. Potensi dana sebesar itu berasal dari belanja barang, belanja modal, belanja bantuan sosial. Adapun insentif fiskal yang diberikan pemerintah yakni fasilitas bea impor, tax allowance, tax holiday hingga insentif daerah. (Investor Daily)

Recommendation
Hawkish tapi Dovish. Tidak setinggi +50Bps, namun juga tidak serendah +25Bps, kenaikan BI 7DRRR diproyeksikan sebesar +38Bps. Berdasarkan survei Bloomberg, BI diproyeksikan menaikkan BI 7DRRR Oct. ke level 4,63% (Vs. Sept. 4,25%). NHKSI Research melihat, kenaikan harga BBM bersubsidi September lalu, masih berdampak pada inflasi Oktober, namun berpeluang diredam oleh deflasi sejumlah kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Download full report HERE.