Today’s Outlook:
Pikiran yang melingkupi para pelaku pasar belakangan ini adalah berharap untuk dapat melihat angka Inflasi AS (May) kembali mendingin kendati Inflasi Inti diekspektasi belum banyak berubah. Euphoria para trader pasar saham kini memperhitungkan 76% kemungkinan bank sentral AS akan menahan suku bunga pada level 5-5.25%, namun menambah probabilitas adanya kenaikan di bulan July menjadi 71%, seperti dilansir CME Group FedWatch Tool. Bullish market selama beberapa minggu belakangan ini didukung oleh naiknya saham2 mega-cap, laporan kinerja kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi, serta harapan bahwa The Fed berada di ambang berakhirnya kebijakan moneter ketat. Rally meluas menyentuh sektor2 Energi & Industri, seiring data ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap kuat walau di tengah terpaan trend naik suku bunga, artinya soft landing tercapai.

Kemarin Indonesia mengumumkan angka Indeks Keyakinan Konsumen (May) yang kembali beranjak naikke level 128.3 dari 126.1 pada bulan April ; menunjukkan bertumbuhnya optimisme terhadap perekonomian Indonesia . TErbukti laporan Penjualan Motor pada bulan May lalu melonjak drastis 113.4% berbanding -19.4% pada bulan April. Hari ini akan dipantau data Penjualan Retail yang apakah mampu lebih tinggi dari 4.9% pada periode yang lalu. Beberapa data ekonomi penting dari belahan dunia lain juga akan menyita perhatian dunia keuangan hari ini seperti : data ketenagakerjaan Inggris, Inflasi Jerman (May), Eurozone & German ZEW Current Conditions & Economic Sentiment (June) ; dan pastinya highlight yang ditunggu-tunggu pada jam 19.30WIB adalah rilis angka Inflasi AS (May) yang diprediksi mampu melandai ke tingkat 4.1% yoy (vs previous 4.9%).

Corporate News
Maybank Indonesia (BNII) Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Senilai IDR 819,25 Miliar PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) telah melunasi Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 senilai IDR 819,25 miliar. Dana pelunasan pokok dan bunga obligasi subordinasi yakni sejumlah IDR 819,25 miliar yang terdiri  dari pokok obligasi subordinasi sebesar IDR 800 miliar dan bunga obligasi subordinasi ke-28 (gross) sebesar IDR 19,25 miliar. Lebih lanjut, Muhamadian menyatakan, sumber pendanaan yang digunakan untuk pelunasan pokok dan pembayaran bunga terakhir Obligasi Subordinasi yaitu dari aset likuid dan arus kas lainnya. Muhamadian menyebut, dengan pelunasan pokok Obligasi Subordinasi tersebut, maka sejak tanggal 12 Juni 2023 Obligasi Subordinasi tersebut tidak lagi tercatat serta tidak dapat lagi diperdagangkan melalui BEI dan atau dilaporkan perdagangannya melalui sarana yang disediakan oleh BEI. (Kontan)

Domestic Issue
Total Emisi Surat Utang Capai IDR 39,56 Triliun PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023  adalah 35 emisi dari 31 emiten senilai IDR 39,56 triliun. Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar IDR 443,69 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Kemudian Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal IDR 5.536,74 triliun dan USD 486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai IDR 3,02 triliun. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. (Neraca)

Recommendation
US10YT looks steady above MA10 & MA20 Support, making the yield range of 3.727-3.695% the closest Support at the moment. US10YT still has a chance to continue this short term Uptrend towards TARGET yield: 3.839% / 3.97%. ADVISE: Average Up accordingly. ID10YT is trying to break the MA10 & MA20 Resistance upwards to yield 6.403%. ADVISE : If this downtrend channel pattern is able to be broken, then it opens up the potential to rise towards TARGET: 6.540% (MA50) or 6.65%. ADVISE: Average Up accordingly.

Download full report HERE.