-GOVERNMENT BONDS-
Rilis data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia masih menjadi sentimen positif perdagangan SUN kemarin. Yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10-tahun FR0087 relatif bergerak turun, sebelum akhirnya ditutup di level 6,45%. Sementara itu, sentimen positif eksternal berasal dari klarifikasi Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen, yang menegaskan bahwa tidak terlihat akan terjadi masalah inflasi. Sebelumnya, Janet Yellen yang juga mantan ketua the Fed menyatakan Fed Fund Rate harus naik agar perekonomian AS tidak mengalami overheating.

-CORPORATE BONDS-
Obligasi Chandra Asri Diburu Investor. Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia, menyelesaikan penawaran umum berkelanjutan obligasi yang pertama tahun ini senilai IDR 1 triliun. Perseroan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar USD 51,5 juta pada 2020 dan USD 85 juta pada kuartal I-2021. Penerbitan ini diarahkan pada tenor yang lebih panjang agar lebih sesuai dengan rencana pertumbuhan jangka panjang perseroan, dengan kupon sebesar 7,8% untuk seri A tenor 3 tahun sebesar IDR 50 miliar, 8,5% untuk seri B tenor 5 tahun senilai IDR 587,95 miliar, dan 9% untuk seri C tenor 7 tahun senilai IDR 362,05 miliar. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Sebanyak 17 Sektor Usaha Mendapatkan Insentif. Pemerintah telah menetapkan tujuh belas sektor usaha yang berhak mendapatkan insentif fiskal dan non-fiskal. Putusan ini berlaku untuk investor domestik dan investor asing. Antara lain: Kelautan dan perikanan; Pertanian; Lingkungan hidup dan kehutanan; Energi dan sumber daya mineral; Ketenaganukliran; Perindustrian; Perdagangan; Pekerjaan umum dan perumahan rakyat; Transportasi; Kesehatan, obat dan makanan; Pendidikan dan kebudayaan; Pariwisata; Keagamaan; Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran; Pertahanan dan keamanan; Ketenagakerjaan; dan Keuangan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 4 Tahun 2021. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Menantikan Data Cadangan Devisa. NHKSI Research memproyeksikan cadangan devisa periode April 2021 berpeluang kembali naik, dengan rentang dalam kisaran USD 136 miliar hingga USD 138 miliar. Proyeksi ini sedikit meningkat dari yang sebelumnya USD 137,1 miliar di Maret 2021. Kami melihat potensi kenaikan cadangan devisa karena adanya capital inflow senilai USD 0,7 miliar pada minggu terakhir April 2021. Selain itu, kenaikan cadangan devisa juga didukung optimisme surplus neraca perdagangan yang masih akan berlanjut pada bulan April 2021.