Sentimen pasar keuangan dirasa masih rapuh apalagi setelah pekan lalu penuh dengan turbulensi yang didominasi oleh merebaknya krisis perbankan AS & Eropa. MSCI World Equity index, yang memantau pergerakan saham-saham di 49negara, jatuh 0.55% pada perdagangan hari Jumat lalu (17/03/23). Data US Consumer Sentiment jatuh untuk pertama kalinya dalam 4bulan. Pembacaan awal dari University of Michigan untuk bulan Maret, melaporkan pandangan konsumen terhadap kondisi ekonomi masa depan ternyata turun ke level 63.4, dari 67 bulan sebelumnya melihat lemahnya perekonomian dan tekanan inflasi. CPI Zona Euro (Feb.) rilis sesuai ekspektasi di level 8.5% , turun sedikit dari bulan sebelumnya di 8.6%. Sementara itu dari benua Asia, di tengah trend naik suku bunga global China justru melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga acuan 25bps ; demi mendukung target pertumbuhan ekonomi 5% tahun ini. Di tengah ancaman krisis sektor finansial, harga Emas rally ke level tertinggi bulan Maret 2020. Yield benchmark US Treasury tenor 10tahun jatuh ke level 3.423% dari 3.583% sebelumnya. Sedangkan tenor 2tahun yang sensitif dengan harapan FFR yang lebih tinggi, jatuh ke angka 3.8354% dari penutupan sebelumnya di level 4.13%.

Pekan ini diawali dengan optimisme pasar akan merespon positif keputusan UBS Group untuk mengakuisisi Credit Suisse dengan deal sebesar USD 3.23milyar. Pasar keuangan global juga diharapkan semakin lega bahwa Federal Reserve AS menyatakan bahwa mereka bersama dengan bank sentral Canada, Inggris, Jepang, dan Zona Eropa serta bank sentral Swiss berkoordinasi untuk mendukung likuiditas pasar dengan cara bersiap sedia menyalurkan kredit manakala diperlukan.

Corporate News
Tahun Ini, PP Presisi (PPRE) Berencana Terbitkan Obligasi IDR 750 Miliar Obligasi masih menarik sebagai sumber pendanaan emiten. Salah satunya, PT PP Presisi Tbk (PPRE) yang berencana menerbitkan obligasi tahun ini. Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PPRE M. Arif Iswahyudi mengatakan bahwa perseroan berencana menerbitkan obligasi tahap 2. Beliau juga berujar bahwa untuk penerbitan obligasi tahap 2 ini akan dilaksanakan di tahun 2023 dengan total dana proceed yang dibidik adalah IDR 750 miliar. Dijelaskan, aksi korporasi ini untuk mendukung kinerja PPRE tahun ini. Maklum, perseroan berencana meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex) di 2023 ini tumbuh hingga 50% dari tahun lalu sebesar IDR 350 miliar. Adapun alokasi dana obligasi tahap 2 ini untuk capex sebesar 70% dan 30% digunakan untuk kredit modal kerja. (Kontan)

Domestic Issue
BI Catat Modal Asing Masuk IDR 9,59 Triliun Pada Pertengahan Maret Bank indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing yang masuk dari pasar keuangan Indonesia mencapai IDR 9,59 triliun pada pertengahan Maret 2023. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan jumlah tersebut terdiri jumlah modal asing yang masuk dari surat berharga negara (SBN) IDR 10,31 triliun dan jumlah modal asing yang keluar melalui pasar saham sebesar IDR 730 miliar. Sementara itu, sejak awal 2023 hingga 16 Maret 2023, aliran modal asing yang masuk melalui SBN mencapai IDR 39,67 triliun. Kemudian, aliran modal asing yang keluar melalui pasar saham mencapai IDR 520 miliar. Selain itu, BI mencatat premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik dari level 98,22 basis poin (bps) per 10 Maret 2023 menjadi 103,48 bps per 16 Maret 2023. Kemudian, BI melaporkan imbal hasil atau yield SBN 10 tahun pada Jumat kemarin(17/3/2023) naik ke level 6,93 persen. (Bisnis)

Recommendation
Yield US10YT terlihat ada potensi limited downside (melemah terbatas) dan malah mencoba rebound di area Support dari level previous Low Jan-Feb’23 sekitar 3.368%. Resistance terdekat pastinya adalah MA10 di angka 3.603% saat ini. Penembusan level ini akan menentukan apakah akan ada Uptrend swing jk.pendek lagi. ADVISE : SPECULATIVE BUY ; Average Up accordingly.

ID10YT rally kencang menembus Resistance yield MA10 & MA20 , menjadi level 6.914-6.886% sebagai Support terdekat saat ini. Adapun Resistance terdekat yang perlu ditembus adalah : 6.987-7.0% sebagai level psikologis; sebelum Kembali ke level previous High yield 7.057% dan eventually ke TARGET 7.189-7.202%. ADVISE : Average Up accordingly.

Download full report HERE.