Sentimen bullish di pasar mengempis pada akhir perdagangan Rabu (12/04/23) di tengah rilis data Inflasi (Mar.) yang mampu mendingin ke level 5% yoy, lebih rendah dari perkiraan 5.2%. Core CPI memang masih agak alot keluar di angka 5.6% yoy, lebih tinggi sedikit dari previous period 5.5%, walau secara bulanan telah melandai ke level 0.4% mom (dari 0.5% previous). Fed Meeting Minutes yang rilis beberapa jam sesudahnya menyatakan bahwa pejabat bank sentral memperkirakan datangnya “resesi ringan” pada tahun ini dengan munculnya krisis perbankan dan juga menunjukkan bahwa walau sebenarnya regulator sempat punya kesempatan untuk menahan kenaikkan suku bunga pada rapat Maret lalu, namun pada akhirnya mereka sepakat bahwa rate hike sebesar 25bps tetap dirasa perlu untuk dikenakan. Sementara level inflasi masih jauh dari target 2% dari Federal Reserve, pelaku pasar memperhitungkan probabilitas di atas 70% bahwa bank sentral masih akan pertahankan sikap hawkish dengan menaikkan suku bunga 25bps pada FOMC Meeting mendatang bulan Mei ; dan perlahan turun ke tingkat 4.336% pada akhir tahun. Hari ini akan dinantikan data penting lainnya dari AS yaitu PPI (Mar.) yang diperkirakan mampu melandai ke level 3% yoy dari 4.6% sebelumnya ; di satu sisi PPI secara bulanan malah diprediksi menguat ke level 0.1% dari -0.1% sebelumnya. Selain itu pembacaan Initial Jobless Claims juga akan dimonitor lekat2 di mana ekspektasi pasar perkirakan klaim pengangguran harusnya bertambah ke angka 232ribu, dari 228ribu sebelumnya menimbang gejala perlambatan ekonomi yang mulai muncul.

Pandangan bank sentral Eropa pun setali tiga uang bahwa mereka merasa masih harus menaikkan suku bunga acuan beberapa kali lagi walau belum ada pernyataan yang jelas mengenai besaran yang akan dikenakan. Yield obligasi AS jatuh, di mana tenor 2tahun yang paling sensitif dengan gerakan suku bunga turun 8.8bps ke level 3.97% dan benchmark tenor 10tahun melemah 3bps ke tingkat 3.404%. US Dollar index juga terlihat tunduk atas 6 mata uang major dunia dengan tergerus 0.558%. Di sisi lain, harga Emas global merangkak naik 0.3% , nyaman di harga USD 2024.9 / ounce. Harga minyak US WTI naik USD 1.73 ke level USD 83.26 / barrel, sementara Brent menguat USD 1.72 ke harga USD 87.33. Sentimen perdagangan hari ini akan diwarnai oleh sederet data ekonomi , dari benua Asia : China Trade Balance (Mar.) yang diperkirakan tergerus cukup dalam dari bulan sebelumnya ; sedangkan dari benua Eropa dinantikan GDP & Trade Balance (Feb.), Manufacturing Production (Feb.) , serta Industrial Production (Feb.) dari Inggris ; disusul oleh German CPI (Mar.) , dan Industrial Production Euro Zone (Feb.).

Corporate News
Outlook Stabil, Fitch Afirmasi Rating Perusahaan Gas Negara (PGAS) di ‘BBB-‘ dan ‘AA+’ Rencana Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Lokal Issuer Default Rating (IDR) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di ‘BBB-‘. Outlooknya Stabil. Fitch juga mengafirmasi peringkat senior tanpa jaminan PGN dan peringkat obligasi USD950 juta 5,125% jatuh tempo 2024 di ‘BBB-‘. Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PGN di ‘AA+(idn)’ dengan Outlook Stabil. (Emiten News)

Domestic Issue
Emisi Surat Utang Sepekan IDR 28,29 Triliun PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2023 adalah 23 emisi dari 22 emiten senilai IDR 28,29 triliun. Maka dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar IDR 448,38 T dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta pekan ini. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 189 seri dengan nilai nominal IDR 5.495,98 T dan USD 486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai IDR 3,10 triliun. Kemudian kapitalisasi pasar bursa terkoreksi 0,26% menjadi IDR 9.463,472T dari IDR 9.488,182T pada penutupan pekan sebelumnya. (Neraca)

Recommendation
US10YT belum mampu akhiri trend turun jk.pendek ini walau sudah dalam posisi Bottoming. Fokus hari ini adalah tembus Resistance MA20 / yield 3.445% yang akan membebaskan jalan yield untuk lanjutkan kenaikan menuju Resistance berikut di MA50 / 3.659% ; up to 3.7%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly. ID10YT juga belum ada tanda2 break out pola Falling Wedge dan masih turun menyusuri Support lower wedge. ID10YT perlu tembus Resistance upper wedge pada yield 6.724%, sebelum dihadang oleh sederet MA pada range yield : 6.746-6.812%. ADVISE : Buy on Break ; or Average Up accordingly.

Download full report HERE.