Today’s Outlook:
Sentimen bearish pada perdagangan Jumat (19/05/23) akibat kebuntuan pembicaraan terkait solusi pagu utang AS, berhasil diubah menjadi lebih optimis setelah pada weekend kemarin Presiden Joe Biden dan wakil kubu Republikan Kevin McCarthy berjanji akan bertemu segera setelah Biden kembali dari G7 Summit.

Core Machinery Order Jepang untuk bulan Maret pagi ini dirilis secara tidak terduga turun jauh di bawah ekspektasi, -3.5% yoy suatu kenyataan yang lumayan buruk dibanding forecast 1.4% dan bulan sebelumnya yang positif tinggi di 9.8%. Segera menyusul di awal pekan ini, bank sentral China akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan mereka yang sepertinya masih akan tak bergeming di level 3.65%. Baru pada petang dan malam nanti akan dirilis data dari Zona Eropa : Construction Output (Mar.) dan Consumer Confidence (May) ; serta para pelaku pasar keuangan akan memantau komentar para pejabat tinggi Federal Reserve mengenai arah kebijakan moneter ke depannya.

Corporate News
Protelindo Terbitkan Obligasi Rp 1,09 Triliun PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atawa Protelindo akan menerbitkan obligasi dengan nilai IDR 1,09 triliun. Penerbitan obligasi anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan III Protelindo dengan jumlah pokok IDR 5 triliun. Protelindo telah menerbitkan obligasi total IDR 3,91 triliun pada tahap pertama dan kedua. Dengan penerbitan tahap ketiga ini, maka total rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Protelindo sebesar IDR 5 triliun. Pada tahap ketiga ini, Protelindo menawarkan obligasi dalam dua seri. Obligasi seri I memiliki  nilai pokok IDR 797,5 miliar. Obligasi dengan tenor 370 hari ini menawarkan imbal hasil 6,15% per tahun. Obligasi seri B memiliki nilai pokok IDR 296 miliar. Obligasi tenor tiga tahun ini menawarkan tingkat bunga tetap 6,5% per tahun. (Kontan)

Domestic Issue
Kementerian Sri Mulyani Terbitkan Surat Utang IDR 11,3 T, Blue Bond Pertama di Dunia Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani mengumumkan penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bond. Adapun nilai SUN yang diterbitkan adalah 104,8 miliar yen atau setara IDR 11,34 triliun pada Jumat (19/5). Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengungkapkan penerbitan Samurai Bond ditujukan untuk pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Suminto mengatakan  penerbitan Blue Bonds menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap pembiayaan berkelanjutan khususnya dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs). Penerbitan ini juga menunjukkan kemajuan signifikan untuk pembiayaan biru. Saat ini, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan Blue Bonds. (Katadata)

Recommendation
US10YT berpeluang melaju terus menuju TARGET yield di sekitar level 3.861% / 3.965-4.0%. Jika terjadi pullback, maka diharapkan sekedar Uji Support saja di sekitar yield 3.644-3.613%. ADVISE : Buy , or Average Up accordingly. ID10YT tampak mencoba rebound dari area Support lower channel (downtrend). Akan menghadapi Resistance terdekat : MA10 / yield 6.431% ; yang mana jika berhasil ditembus akan buka jalan menuju next Resistance / TARGET : 6.497% / 6.547%. ADVISE : Average Up accordingly.

Download full report HERE.