Today’s Outlook:

MARKET AS: Data ketenagakerjaan bulanan AS alias NONFARM PAYROLLS secara mengejutkan dirilis lebih kuat, dengan demikian meredupkan harapan bahwa Federal Reserve akan segera mengikuti penurunan suku bunga EUROZONE & CANADA; menyebabkan imbal hasil US Treasury melonjak lebih tinggi. Negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini menambah 272.000 lapangan kerja pada bulan lalu, mengalahkan prediksi para ekonom sebanyak 185.000 lapangan kerja dan  membuyarkan konsensus para investor bahwa pasar lapangan kerja telah cukup melemah untuk mendorong tingkat Inflasi lebih rendah. Walaupun hal ini merupakan nilai tambah bagi perekonomian dan pendapatan perusahaan, namun laporan ini bisa berdampak negatif dalam hal prospek penurunan suku bunga tahun ini.

FIXED INCOME: Patokan imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun, yang merupakan patokan untuk suku bunga pinjaman secara global, melonjak lebih dari 15 basis poin setelah data Nonfarm Payrolls dirilis, menjadi 4,4335%; merupakan lonjakan harian terbesar dalam 2bulan terakhir ini. Sementara yield 2 tahun, yang paling mencerminkan ekspektasi suku bunga, naik hampir 17 basis poin menjadi 4,8868%, menyusul penurunan 6 hari berturut-turut hingga Kamis. Imbal hasil obligasi naik seiring turunnya harga.

Para pelaku pasar uang melihat The Fed baru akan mulai menurunkan suku bunga dari level tertingginya dalam 23 tahun sebesar 5.25-5.5% pada bulan November. Sedangkan peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan September turun menjadi 56%, dari sekitar 70% pada hari Kamis, demikian menurut Fedwatch LSEG. Padahal tadinya perkiraan pada bulan September sudah lebih mantap pada hari sebelumnya, terutama setelah Bank Sentral Eropa (ECB) membuat keputusan untuk menurunkan suku bunga deposito dari rekor 4% menjadi 3.75% pada hari Kamis. Bank of Canada pada hari Rabu menjadi negara G7 pertama yang memangkas suku bunga kebijakan utamanya, menyusul pemotongan yang dilakukan oleh Riksbank Swedia dan Swiss National Bank. Menyusul laporan ketenagakerjaan, perkiraan suku bunga EUROZONE juga mengalami penyesuaian, di mana para investor saat ini perkirakan pemotongan suku bunga sebesar 55 bps di wilayah tersebut pada tahun ini, berkurang dari 58 bps sebelum data tersebut dirilis. Harga Obligasi EUROZONE juga lesu pada hari Jumat, dengan imbal hasil Bund 10-tahun Jerman naik 8 bps menjadi 2.618%. Di sisi lain, US DOLLAR langsung naik 0.8% terhadap sejumlah mata uang setelah data tenaga kerja dirilis.

KOMODITAS: Futures BRENT turun 0.6% menjadi USD 79.36 / barel. Penguatan Dollar membebani harga spot EMAS , yang tergerus 3.6% menjadi USD 2,290.59 / ounce.

MARKET ASIA : Para pelaku pasar sejatinya fokus pada data2 penting dari JEPANG : GDP 1Q yang ternyata masih terbenam di wilayah resesi dengan pertumbuhan -1.8% yoy, sedikit lebih baik dari periode yang lalu -2.0%. Sayangnya pertumbuhan ekonomi kuartalan juga ternyata sejelek yang diperkirakan, minus 0.5% dibanding positif tipis 0.1% yang setidaknya mampu terjadi di kuartal sebelumnya.

Corporate News
PTPP Tawarkan Obligasi IDR 1.5T Buat Lunasi Utang Jatuh Tempo
PT PP Tbk (PTPP) mengumumkan rencana aksi korporasi melalui penerbitan surat utang berupa Obligasi Berkelanjutan IV PTPP Tahap I Tahun 2024 dengan nilai  IDR 1.5 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan yang memiliki target dana sebesar IDR 3 triliun. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan sebesar IDR 1.1 triliun untuk pelunasan penuh pokok obligasi, sementara sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan. (Emiten News)

Domestic Issue
SBR013 Resmi Meluncur Hari Ini, Cek Besaran Kupon dan Tata Cara Pembeliannya
Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri SBR013 akan resmi meluncur pada hari ini, Senin (10/6/2024). Kupon atau imbal hasil SBR013 telah ditetapkan sebesar 6.45%, hingga 6.60%. Investor dapat membeli SBR013 melalui 27 mitra distribusi (midis) yang telah ditunjuk oleh DJPPR Kemenkeu. Mengacu laman resmi DJPPR Kemenkeu, SBR013 meluncur dalam dua tenor yakni SBR013-T2 tenor 2 tahun dengan kupon 6.45%, dan SBR013-T4 tenor 4 tahun dengan kupon 6.60% per tahun. “Jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal atau floating with floor dengan suku bunga acuan Bank Indonesia Rate [BI-Rate],” tulis DJPPR Kemenkeu dalam laman resminya, dikutip Senin (10/6/2024). Artinya, tingkat kupon sebesar 6.45% dan 6.60% adalah berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo. Jika suku bunga acuan BI naik, maka kupon SBR013 berpotensi ikut naik, sedangkan jika suku bunga BI turun, maka kupon SBR013 tidak akan turun lebih rendah dari batas minimal. (Bisnis)

Recommendation

Thanks to data Nonfarm Payroll yang memberi kejutan lebih kuat dari forecast, US10YT sepertinya akan lanjutkan swing naik pada yield setelah melonjak melampaui Resistance MA10 & MA20 , menjadikan yield 4.43% sebagai Support terdekat saat ini. Segera setelah melalui Resistance kedua yaitu MA50 / yield 4.45%, US10YT akan lebih leluasa menuju TARGET upper channel di kisaran yield 4.585%. ADVISE : antisipasi pelemahan harga obligasi AS yang kini tengah terjadi, masih berlangsung sampai yield US TREASURY mencapai target jk. pendeknya , yang mana waktunya diperkirakan perfect timing dengan jadwal FOMC MEETING The Fed 12 June mendatang.

ID10YT sejatinya masih ada potensi naik imbal hasil ke TARGET 7.0% jika bukan 7.325% sesuai pattern Parallel Channel yang telah mematahkan trend turunnya. Namun ID10YT perlu mengambil langkah tegas ke atas Resistance yield 6.93% – 6.953% untuk memulai rangkaian swing naik tersebut. ADVISE : Antisipasi penurunan harga obligasi ketika yield terlihat lakukan percobaan penembusan Resistance.

Download full report HERE.