Saham-saham AS bergerak naik di hari Senin (20/03/23) dengan Dow Jones memimpin penguatan sebesar 1,2% didukung oleh adanya kelegaan investor melihat adanya usaha penyelamatan Credit Suisse; serta para bank sentral bersatu padu untuk mengembalikan kepercayaan nasabah atas sistem keuangan. Seperti diketahui, UBS telah setuju untuk membeli Credit Suisse dengan deal seharga USD 3.23milyar, dalam sebuah aksi korporasi merger yang disusun oleh pihak otoritas keuangan Swiss untuk menghindarkan kejatuhan susulan atas sektor perbankan. Obligasi yang dikeluarkan oleh bank besar Eropa rontok setelah para pemegang obligasi Credit Suisse harus menerima kenyataan bahwa total obligasi mereka senilai USD 17 miliar dianggap tak bernilai sama sekali, memicu kemarahan pada para pemegang obligasi yang mengira mereka akan lebih dilindungi daripada para pemegang saham. Para pelaku pasar akan fokus pada keputusan Federal Reserve hari Kamis dini hari (WIB) mengenai kenaikan suku bunga, yang mana market sekarang mulai memperhitungkan 71,6% kenaikan 25 bps dibanding 28,4% probability The Fed akan mengerem laju suku bunga; seperti dilansir dari CME FedWatch.

Dari benua Eropa, German PPI (Feb.) menjelaskan inflasi di tingkat produsen masih memanas di atas ekspektasi 14,5% YoY menjadi 15,8% (walaupun sudah lebih rendah dari previous month di 17,6%). Trade Balance Zona Eropa (Jan.) membukukan angka minus USD30,6 miliar, sebuah defisit yang jauh lebih besar dari forecast maupun previous. Sementara itu pada siang ini akan ditunggu data Germany ZEW Economic Sentiment (Mar.) yang menjelaskan outlook ekonomi 6 bulan yang diprediksi turun ke level 17,1 dari 28,1 pada periode sebelumnya. Pada malamnya, laporan Existing Homes Sales AS (Feb.) akan dipantau untuk mengetahui apakah benar ada pertumbuhan yang signifikan ke level 5% MoM dari -0,7% di bulan sebelumnya.

Adapun diperkirakan tidak banyak sentimen dalam negeri yang akan mempengaruhi market karena minggu perdagangan ini tergolong pendek akibat terpotong libur dua hari pada tanggal 22-23Maret besok untuk hari raya Nyepi dan hari pertama puasa.

Corporate News
Resiko Gagal Bayar Sangat Rendah, Fitch Rating Tegaskan Obligasi SANF Stabil Fitch Ratings Indonesia telah menerbitkan peringkat ‘AA(idn)’ untuk obligasi tahap kedua yang diterbitkan di bawah program obligasi keempat PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF, AA(idn)/Stabil). Adapun Tranche tersebut terdiri dari Seri A dengan jumlah IDR 350 miliar obligasi 6,00% tenor 370 hari, jatuh tempo Maret 2024, Seri B dengan nominal IDR 900 miliar wesel 7,00% dengan tenor tiga tahun, jatuh tempo Maret 2026 dan untuk Seri C dengan nominal IDR 250 miliar obligasi 7,25% tenor lima tahun, jatuh tempo Maret 2028. Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi akan tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama. Risiko default yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut. Peringkat Nasional Jangka Panjang SANF didorong oleh ekspektasi Fitch akan kemungkinan moderat dukungan luar biasa dari induknya, PT Astra International Tbk (AI), pada saat dibutuhkan. (Emiten News)

Domestic Issue
Bantu APBN, BI Beli Surat Utang Pemerintah IDR 1.104,8 Triliun Bank Indonesia (BI) memberikan andil yang sangat besar ketika Indonesia menghadapi krisis akibat pandemi covid-19, khususnya dalam pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). BI melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) sebesar IDR 1.104,85 triliun untuk periode 2020-2022. Pembelian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Sebagian bunga dari pembelian SBN tersebut bahkan ditanggung BI. Hal ini yang menurut Perry Warijiyo, Gubernur Bi menjadi salah satu alasan Indonesia bisa keluar lebih cepat dari krisis. Perry menambahkan, selain itu ada beberapa hal yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir, seperti mengarahkan kebijakan moneter, makroprudensial, pendalaman pasar keuangan serta ekonomi inklusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. (CNBC Indonesia)

Recommendation
US10YT bertahan pada area Support dari level previous Low di sekitar yield 3,368-3,321% ; menghasilkan candle serupa long-leg Hammer, manakala RSI mulai mendekati area Support. ADVISE : Antisipasi technical rebound menguji Resistance terdekat / MA10 di sekitar yield 3,60%. Yield ID10YT jatuh ke bawah Support MA10, menjadikan level 6,91% sebagai Resistance yield terdekat saat ini, sebelum mampu Uptrend kembali ke area 6,987-7,0% sebagai level psikologis. ADVISE : Average Up accordingly, seraya perhatikan Support MA20 sekitar 6,895%. Jika level ini harus tertembus juga maka next Support yang dituju adalah MA50 di area yield 6,78%.

Download full report HERE.