Today’s Outlook:
MARKET AS: Rilis Notulen Rapat Federal Reserve di bulan Desember sepertinya gagal menjawab pertanyaan yang menyelimuti market. Di kala The Fed diharapkan untuk menahan suku bunga tetap di tempat pada FOMC Meeting bulan Januari ini, para trader telah memperhitungkan 67% peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 bps di bulan Maret, menurut survei CME Group FedWatch. Notulen Rapat The Fed yang dirilis kemarin juga memberikan pandangan baru di mana para pembuat kebijakan semakin yakin bahwa Inflasi terkendali, di mana potensi Inflasi kembali memanas telah berhasil dihilangkan, namun sekarang ada kekhawatiran muncul bahwa prestasi tersebut harus dibayar dengan perlambatan ekonomi akibat kebijakan moneter yang terlalu ketat. The Fed juga belum memberikan petunjuk kapan pivot pertama akan mulai dilakukan.

Bicara mengenai data ekonomi, AS mempublikasikan ISM Manufacturing PMI (Des.) yang relatif masih berada di wilayah kontraksi namun sudah mulai berjalan ke arah lebih ekspansif; sementara JOLTs Job Openings membuktikan ada lebih sedikit lapangan pekerjaan di bulan November ketimbang yang diprediksikan dan juga dibanding dari bulan sebelumnya. Nanti malam menyusul data ketenagakerjaan kedua yang krusial adalah ADP Nonfarm Employment Change (Des.) di mana diramal akan ada penambahan 115 ribu pekerja sektor swasta versus 103 ribu yang tercipta di bulan November. Initial Jobless Claims mingguan serta US S&P Global Composite and Services PMI juga akan menambah deretan data-data ekonomi penting yang harus diperhatikan.

MARKET EROPA & ASIA: Jerman merilis Unemployment Rate bulan Desember di level 5.9% sesuai ekspektasi, sedikit meningkat dari bulan November di 5.8%. Hari ini dari benua Asia, Jepang dan China akan unjuk gigi perlihatkan data Manufacturing PMI & Services PMI di bulan Desember untuk melihat apakah sektor manufaktur Jepang masih berkutat di wilayah kontraksi, sementara sektor jasa China terus menguatkan ekspansinya. Pertanyaan yang sama juga berlaku untuk Inggris berkenaan dengan jadwal rilis data S&P Global UK Composite PMI (Des.) yang diharapkan mampu semakin ekspansif ke pembacaan 51.7 dari posisi sebelumnya 50.7. Para pelaku pasar akan memantau ketat pengumuman Inflasi Jerman malam nanti sekitar jam 20.00 WIB di mana German CPI diperkirakan akan memanas kembali ke level 3.7% yoy di bulan Desember, naik dari bulan November.

KOMODITAS: Harga MINYAK terdongkrak naik setelah American Petroleum Institute (API) mengeluarkan angka stok cadangan minyak mingguan AS ternyata drop 7,4 juta barrel, jauh lebih banyak dari yang diperkirakan sebesar hampir 3 juta barrel, berbanding sangat terbalik dengan pekan sebelumnya yang masih surplus 1,8 juta barrel. Nanti malam sekitar jam 23.00 WIB akan dinantikan juga angka US Crude Oil Inventories yang akan diumumkan oleh EIA (Energy Information Administration) diperkirakan akan kembali tergerus 3,2 juta barrel, menyusul lenyapnya 7,1 juta barrel di pekan sebelumnya. 

Corporate News
Garuda Indonesia (GIAA) Lunasi Sebagian Obligasi, Sisa Utang Sebesar IDR 7,75 Triliun PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengumumkan telah menyelesaikan pelunasan sebagian obligasi dan sukuk sebesar USD 50 juta atau setara dengan IDR 774.75 miliar. Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, pelunasan sebagian surat utang dan sukuk perseroan dilakukan lewat skema tender offer pada Jumat 29 Desember 2023 lalu. Adapun Sumber dana yang digunakan berasal dari kas internal GIAA. “GIAA telah melakukan penyelesaian pelunasan sebagian surat utang dan sukuk, sebagaimana telah dipublikasikan dalam situs web Singapore Exchange atau SGX,” kata Irfan dalam keterbukaan informasi. Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa GIAA tak hanya melakukan pembayaran pelunasan prinsipal atau pokok utang saja, namun juga melakukan pembayaran lainnya seperti, accrued interest, deffered payment in kind, dan beban pajak yang timbul senilai USD 2.32 juta. Dengan demikian, sisa jumlah pokok utang obligasi dan sukuk GIAA yaitu sebesar USD 500 juta atau setara dengan IDR 7.75 triliun. (Kontan)

Domestic Issue
Hasil Lelang SUN Perdana 2024, Penawaran Masuk IDR 39.8 Triliun Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah melaksanakan lelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN) dengan total penawaran yang masuk IDR 39.8 triliun pada Rabu, (3/1/2024) atau lelang SUN perdana pada 2024. Berdasarkan data DJPPR Kemenkeu, penawaran yang masuk itu melebihi target maksimal yang ditetapkan sebelumnya sebesar IDR 37.5 triliun untuk mendanai sebagian dari target pembiayaan APBN 2024. Adapun, nominal lelang yang dimenangkan adalah sebesar IDR 21.75 triliun. Dari ketujuh seri SUN tersebut, ada dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan lima seri Obligasi Negara (ON). Secara terperinci, seri SPN yang dilelang yakni SPN03240404 (New issuance) yang jatuh tempo 4 April 2024 dan SPN12250103 (New issuance) yang jatuh tempo pada 3 Januari 2025. Keduanya memiliki tingkat kupon diskonto dengan alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50% dari yang dimenangkan. Sementara itu, ada lima seri obligasi negara yang ditawarkan yakni FR0097, FR098, FR0100, FR0101, dan FR0102. Adapun, alokasi pembelian seri ON maksimal 30% dari seluruh lelang yang dimenangkan. (Bisnis)

Recommendation
US10YT tengah dalam percobaan mematahkan pola bearish PARALLEL CHANNEL ini, di mana saat ini berusaha ambil keputusan apakah hendak break resistance MA20 / yield 3.95% ; ataukah break support kembali ke bawah yield 3.888%. ADVISE : BUY ON BREAK ; tunggu ke mana arah penembusan dulu.

ID10YT sukses menembus resistance upper wedge , mulai mematahkan pola bearish FALLING WEDGE. Saat ini tengah mencobai resistance berikut yaitu MA50 pada yield 6.713%, yang mana bila mampu ditembus juga maka akan buka jalan ID10YT menuju target berikut pada yield : 6.75% / 6.948% – 6.98% sebelum menuju level psikologis 7.0% lagi. ADVISE : BUY on support when pullback to yield 6.666%.

Download full report HERE.