Respon investor beragam, di tengah survei CPI Headline Agustus melampaui 5% YoY. Kenaikan BI 7DRRR +25Bps Agustus, memberikan kepastian di tengah kenaikan inflasi domestik. Berdasarkan survei Bloomberg, CPI Headline YoY Agustus melampaui level 5% (Vs. Jul. 4,94%), dan CPI Core YoY mendekati level 3% (Vs. Jul. 2,86%). Namun, tidak adanya kenaikan Administered Prices dan turunnya sejumlah harga komoditas pangan pada bulan Agustus, membuat NHKSI Research memproyeksikan periode ini berpeluang catatkan deflasi.

Corporate Bonds
EXCL: Laba Turun 14,12% pada 1H22. PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan laba bersih senilai IDR614,91 miliar pada 1H22 atau turun 14,12% YoY. Adapun, pendapatan tumbuh 8,4% menjadi IDR14,074 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan data dan layanan digital sebesar 9,01% menjadi IDR12,866 triliun. (Emiten News)

Domestic Issue
Tiga Skenario Kebijakan BBM Subsidi. Isu mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ramai diperbincangkan. Pasalnya, negara memiliki kemampuan keuangan yang terbatas, dan Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk membahas kebijakan terbaik terkait anggaran subsidi dan kompensasi energi. Ada tiga skenario yang disiapkan pemerintah terkait kebijakan BBM subsidi, yakni menaikkan anggaran kompensasi dan subsidi energi sehingga semakin membebani APBN, mengendalikan volume Pertalite dan Solar, atau menaikkan harga Pertalite dan Solar. (Kontan)

Recommendation
Dampak hasil Jackson Hole symposium baru akan terlihat pada Senin mendatang, membuat pasar SUN bergerak mixed kemarin. Pertemuan tahunan Jackson Hole
symposium dimulai hari Kamis, dan ketua the Fed dijadwalkan memberikan pidatonya pada Jumat. Ekspektasi pasar terbelah, dengan berasumsi CPI Headline AS Jun. YoY telah mencapai puncaknya +9,1% (Vs. Jul. +8,5%), sejumlah ekonom proyeksikan kenaikan FFR September hanya +50Bps menjadi 2,75%-3,00%.

Download full report HERE.