SBN Porsi Terbesar Capital Inflow

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir 2019 senilai USD 129,2 miliar atau level tertinggi sejak Januari 2018 senilai USD 131,9 miliar. Kenaikan tersebut, salah satunya didorong oleh capital inflow kepasar keuangan domestik senilai IDR 224,2 triliun, didominasi oleh SBN senilai IDR 168,6 triliun. Kemudian diikuti pasar saham IDR 50 triliun, pasar obligasi korporasi IDR 3 triliun, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) senilai IDR 2,6 triliun. Dengan peningkatan tersebut, cadangan devisa secara keseluruhan sepanjang tahun 2019 meningkat USD 8,53 miliar dibandingkan posisi akhir 2018 yang senilai USD 120,7 miliar. Adapun, perkembangan cadev Desember 2019 lalu, dipengaruhi oleh penerimaan devisa minyak dan gas (migas), penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan valuta asing (valas) lainnya.

 

Spread Yield SUN dan UST Tenor 10-Tahun

Tingginya porsi capital inflow pada Surat Berharga Negara (SBN), sebagai respon investor pada volatilitas tinggi saham dan obligasi korporasi, namun masih mengharapkan return investasi yang relatif lebih tinggi dari SBI. Pergerakan pasar keuangan Indonesia di akhir 2019, ditengah sikap wait and see investor jelang kepastian kesepakatan damai dagang fase pertama antara AS dan China pada pertengahan Januari 2020. Di sisi lain, pergerakan yield SUN membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah tenor 10-tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa dalam kisaran 512-540 Bps, atau lebih lebar dibanding Negara regional seperti Malaysia 138-166 Bps maupun Filipina 243-293 Bps selama periode Desember 2019.

Download laporan lengkapnya di SINI.