Pasar Indonesia pada 2020 akan membaik karena perang dagang antara AS dan Tiongkok secara signifikan tidak akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Pertumbuhan Ekonomi Terjaga Stabil di Level 5,3%

Perselisihan dagang antara AS dan Tiongkok tidak akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 karena AS dan Tiongkok menyepakati kesepakatan tahap pertama dan kedua.

Sementara itu, pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang menyumbang porsi besar angka konsumsi akan memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia. Estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 di level 5,3% sesuai dengan APBN 2020 dan melebihi estimasi pertumbuhan 5,2% yang disebutkan pada APBN.

Deregulasi dan pertumbuhan infrastruktur terpadu mempermudah perizinan bisnis dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Tak kalah penting, dukungan kebijakan pemeringah akan meningkatkan kepercayaan investor asing dan domestik untuk berinvestasi di Indonesia, yang berujung pada peningkatan sektor investasi asing langsung (foreign direct investment/ FDI) dan investasi dalam negeri langsung (domestic direct investment/DDI).

Aliran dana asing membanjiri negara berkembang, khususnya pasar modal Indonesia yang menawarkan keuntungan lebih besar dibandingkan pasar negara berkembang lainnya. Bank yang masuk dalam kategori BUKU 4 dengan bekal kredibilitas menggalang pendanaan melalui dana pihak ketiga atau penerbitan obligasi akan mengantisipasi ketatnya likuiditas sektor perbankan pada 2020. Sebagai catatan, kebijakan moneter suku bunga BI 7-DRRR yang lebih longgar mendukung penerbitan obligasi perusahaan. Kendati beberapa sentimen positif yang mendukung pertumbuhan ekonomi pada 2020, Indonesia masih menghadapi tantangan global yaitu volatilitas harga komoditas global.