Government Bonds
Investor menantikan pengumuman keberlanjutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, membuat pasar SUN awal pekan bergerak mixed. Pelaku pasar juga mencermati tingginya inflasi Amerika Serikat (AS), seiring inflasi Juni mencapai 5,4% YoY. Adapun, perpanjangan PPKM berpeluang kembali dorong penawaran calon benchmark pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini. Pemerintah kembali menawarkan FR0090, FR0091, FR0088, FR0092, dan FR0089.

Corporate Bonds
Korporasi Masih Bergairah Terbitkan Surat Utang, Multifinance dan Konstruksi Unggul. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyatakan bahwa korporasi tetap bergairah dalam menerbitkan surat utang di tengah pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari adanya 40 perusahaan yang menyampaikan mandat pemeringkatan dengan rencana emisi IDR 59,1 triliun. Dari nilai tersebut, rencana penerbitan efek terbesar berasal dari sektor perusahaan induk, yakni IDR 13 triliun. Namun, hanya terdapat satu perusahaan dari sektor tersebut. (Bisnis Indonesia)

Macroeconomy
Penyaluran Kredit Meningkat di 2Q21. Bank Indonesia (BI) menyebut, kenaikan kredit ini terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru yang sebesar 53,9%. SBT pada kuartal laporan ini naik dari 30,4% pada 1Q21. Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, tertinggi pada kredit modal kerja, diikuti oleh kredit konsumsi, kemudian kredit investasi. (Kontan)

Recommendations
Yield Atraktif FR0090, FR0091, dan FR0092. Pelaku pasar berpeluang kembali merespon positif yield atraktif ketiga seri tersebut, dalam lelang SUN hari ini. Sebelumnya, tiga seri baru tersebut bukukan penawaran masuk tinggi dalam lelang sebelumnya yaitu dalam kisaran IDR 15 triliun hingga IDR 34 triliun. Dalam lelang kali ini, juga ditengah penantian rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-DRRR bulan Juli. Besok BI akan merilis data BI 7-DRRR yang diproyeksikan tetap berada di level 3,50%.