Today’s Outlook:
MARKET AS: Para investor fokus menjelang meeting EUROPEAN CENTRAL BANK (ECB) yang akan segera dilaksanakan malam ini ; sementara data pasar tenaga kerja AS yang lemah memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September. Adapun BANK SENTRAL KANADA telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya dalam 4 tahun, memperkuat harapan para investor bahwa pasar saham akan segera mendapat dukungan dari penurunan suku bunga di negara lain.
INDIKATOR EKONOMI : ADP NONFARM EMPLOYMENT CHANGE menunjukkan lapangan kerja di sektor swasta AS meningkat sebesar 152.000 pada bulan May lalu, lebih rendah dari perkiraan. Sehari sebelumnya di hari Selasa , data menunjukkan lowongan pekerjaan di AS (JOLTs JOB OPENINGS) turun lebih dari yang diharapkan pada bulan April ke level terendah dalam lebih dari 3tahun. Dengan pelemahan yang nyata ini di sektor tenaga kerja seperti yang ingin dilihat oleh The Fed, pasar sekarang memperkirakan pelonggaran suku bunga acuan sebesar 45 basis poin tahun ini. Market memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 65% pada bulan September, naik dari 46% pada minggu sebelumnya, menurut CME FedWatch. Pasar nampaknya sedang beralih dari fase “bad news is good news” menjadi sedikit takut bahwa perlambatan ekonomi akan lebih terasa ke depannya. Ini menjelaskan mengapa pasar saham bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan ini. Sesuai dengan ekspektasi penurunan suku bunga AS, YIELD US TREASURY tenor 10 tahun turun menjadi 4,2832%, terendah dalam lebih dari 2bulan. Data klaim pengangguran mingguan INITIAL JOBLESS CLAIMS akan menjadi pantauan market hari ini, ditambah angka US TRADE BALANCE untuk bulan April serta pertumbuhan Ekspor-Impor mereka.
MARKET EROPA & ASIA : ECB bersiap memulai rapat nanti malam sekitar jam 19: 00WIB, dan pasar memperkirakan adanya peluang penurunan suku bunga pertama. Setelah itu, para pelaku pasar akan memantau apa impact pemotongan suku bunga tsb atas demand domestik dan perbaikan ekonomi wilayah Eropa secara keseluruhan. Data menunjukkan aktivitas bisnis EUROZONE meningkat pada bulan Mei pada tingkat tercepat dalam setahun karena pertumbuhan ekspansif sektor jasa melampaui kontraksi sektor manufaktur. Imbal hasil obligasi pemerintah Jerman bertenor 10 tahun, yang menjadi patokan untuk Eurozone, turun menjadi 2,527%, sehari setelah penurunan 2hari tertajam sejak bulan Maret. Wilayah Eurozone mulai laporkan PPI (Apr) yang masih terus hanyut dalam arus deflasi : -5.7% secara tahunan dan -1.0% secara bulanan ; yang mana keduanya masih lebih besar dari perkiraan. Di benua lain, indeks Nikkei di Tokyo turun 0,9% terbebani penguatan terbaru dari Yen Jepang. Pertumbuhan sektor jasa di Jepang bertahan di area ekspansif seperti tercatat pada au Jibun Bank Japan Services PMI (May). Kondisi yang sama pun terjadi di CHINA, secara mereka merilis Caixin Services PMI mampu merangkak naik ke level 54 di bulan May, lebih tinggi dari ekspektasi dan posisi di bulan sebelumnya pada angka 52.5. Kabar baik datang dari KOREA SELATAN pagi kemarin di kala pertumbuhan ekonomi kuartal 1 meningkat ke level 3.3% yoy dari 2,1% pada kuartal sebelumnya.
CURRENCY: DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap 6 mata uang utama dunia lainnya, naik 0,14% menjadi 104,3, tepat di atas level terendah 2 bulan pada 103,99 yang dicapai pada hari Selasa. Kekuatan Dollar baru-baru ini diperkirakan akan surut dalam 12 bulan ke depan, menurut jajak pendapat para ahli strategi yang di-polling Reuters. YEN JEPANG melemah menjadi 156,09 / USD , sehari setelah menguat ke level tertinggi dalam lebih dari 2minggu di 154,55. Di Asia, pasar INDIA tetap menjadi fokus, di mana pasar saham berbalik melonjak lebih dari 3% setelah sekutu utama menjanjikan dukungan mereka untuk membentuk pemerintahan baru menyusul kemenangan tipis PM Narendra Modi. Nifty 50 India naik 3,4% dalam perdagangan yang bergejolak setelah merosot hampir 6% pada hari Selasa, hari di mana investor asing menjual sekitar $1,5 miliar saham (atau setara dengan IDR 24 triliun dengan kurs IDR 16.000 / USD).
Corporate News
Agung Podomoro Land (APLN) Lunasi Obligasi Jatuh Tempo
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah melunasi sisa utang obligasi (Senior Notes) anak usahanya di Singapura yaitu APL Realty Holdings Pte. Ltd. (APL Realty) pada tanggal 3 Juni 2024. Cesar Manikan Dela Cruz, Direktur APLN dalam keterangan tertulis menuturkan APLN melunasi sisa Senior Notes dengan bunga 5,95%, jatuh tempo pada Juni 2024 yang diterbitkan oleh APL Realty serta tidak memiliki dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha APLN. (Bareksa)
Domestic Issue
Pemerintah Serap IDR 10 Triliun dari Lelang Sukuk, Seri Ini Paling Diminati
Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (4/6/2024). Seri SBSN yang dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Tujuan lelang ini adalah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Direktorat Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, dalam keterangan resminya, menjelaskan, surat utang syariah yang dilelang hari ini terdiri dari seri SPNS02122024 (reopening), SPNS03032025 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS038 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia. Dari lelang tersebut, total penawaran yang masuk sebesar dicatat sebesar Rp26.207.500.000.000,00. Dari penawaran sebesar itu, Pemerintah hanya menyerap sebanyak 10 triliun saja. Serapan terbesar berasal dari seri PBSG001 dengan jumlah nominal dimenangkan Rp2,6 triliun dari penawaran masuk Rp3,27 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu sebesar 6,78982%. PBS032 menjadi seri yang diserap paling besar berikutnya dengan nominal dimenangkan sebesar Rp2,4 triliun dari penawaran masuk sebesar Rp9,117 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu sebesar 6,85268%. (Pasar Dana)
Recommendation
LIMITED DOWNSIDE POTENTIAL bagi yield US10YT yang telah mulai masuk wilayah Support pada range 4.28% – 4.265%. Jika technical rebound mampu terjadi segera, maka bersiaplah harga obligasi negara AS ini mulai merangkak turun. Tahapan TARGET penguatan yield : 4.43% / 4.485% / 4.60%.
ID10YT menunjukkan reaksi rebound yang diharapkan sekitar area Support yield 6.84%. Harga bisa lanjutkan pelemahan apabila yield semakin mantap menembus ke atas Resistance Moving Average 20-hari atau yield 6.93%, up to 6.96% – 7.0%. TARGET yield : 7.0% / 7.325%.
Download full report HERE.