-GOVERNMENT BONDS-
Pemerintah Menangkan Semua Penawaran PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, guna menutupi target indikatif lelang Sukuk yang senilai IDR 12 triliun. Dalam lelang Sukuk sehari sebelumnya, pemerintah hanya berhasil menyerap dana senilai IDR 4,5 triliun. Adapun, hasil lelang tambahan (Green Shoe Option) Sukuk pada Rabu (10/03) ditengah tren kenaikan yield, seiring penantian pengesahan undang-undang stimulus AS dan kenaikan yield UST. Yield UST ditutup di level 1,60% pada perdagangan Senin (08/03), sebelum akhirnya kembali ke level 1,54%. Kenaikan yield UST dipicu prospek pemulihan ekonomi dan potensi kenaikan inflasi AS. Hal ini membuat pelaku pasar keuangan global mewaspadai pengurangan program pembelian aset (quantitative easing) The Fed, yang dapat memicu taper tantrum.

-CORPORATE BONDS-
Surya Semesta Dapat Waiver dari Pemegang Obligasi. Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) mendapat waiver atau pengesampingan atas tidak terpenuhinya ketentuan dalam pasal perjanjian perwaliamanatan obligasi. Adapun, obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan I Surya Semesta Internusa Tahap I Tahun 2016 Seri B dengan nilai pokok IDR 328 miliar. Surat utang itu merupakan 84,1% dari total seluruh obligasi yang masih terhutang oleh SSIA senilai total IDR 390 miliar. Selain itu, pemegang obligasi juga menyetujui pengesampingan atas tidak terpenuhinya kondisi keuangan Interest Coverage Ratio yang tidak kurang dari 1,7 banding 1 dalam laporan keuangan SSIA pada 2020. Setelah memberikan persetujuan, para pemegang obligasi menerima kompensasi persetujuan sebesar 0,15% dari pokok Obligasi Seri B tersebut. (Bisnis Indonesia)

-MACROECONOMY-
Belanja Perpajakan 2020 Turun 11,3%. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja perpajakan sepanjang tahun 2020 sebesar IDR 228 triliun. Angka tersebut turun sekitar 11,3% dari realisasi 2019 senilai IDR 257,2 triliun. Sebagai catatan, besaran belanja perpajakan tahun lalu tersebar dalam empat jenis pajak. Pertama, belanja pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar IDR 145,5 triliun. Kedua, pajak penghasilan (PPh) senilai IDR 71,5 triliun. Ketiga, bea masuk dan cukai sejumlah IDR 10,8 triliun. Keempat, pajak bumi dan bangunan (PBB) sektor perkebunan, perhutanan, dan pertambangan sebesar IDR 60 miliar. Adapun belanja pajak pada 2020 setara dengan 1,45% dari produk domestik bruto (PDB). Lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,62% terhadap PDB. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Pengesahan UU Stimulus AS, dan Penurunan Yield UST. Pelaku pasar berpeluang merespon positif perkembangan rencana stimulus fiskal Presiden Biden. Sebelumnya, House of Representatives meloloskan paket stimulus fiskal bernilai USD 1,9 triliun tersebut. Akhir pekan ini, sentimen positif juga berasal dari penurunan yield UST tenor 10-tahun menjadi 1,49%. Konsolidasi pasar obligasi AS ini, didukung oleh optimisme program vaksinasi Covid-19. Investor dapat mulai mencermati FR0086, FR0087, FR0088, FR0083, dan FR0089. Kelima seri tersebut adalah seri-seri yang akan ditawarkan pada lelang SUN Selasa pekan depan.