Today’s Outlook:

MARKET AS: Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan acuan Inflasi naik moderat pada bulan Maret sebesar secara tahunan sekaligus sejalan dengan estimasi secara bulanan. Laporan ini memberikan sedikit kelegaan pada pasar keuangan yang diliputi oleh kekhawatiran stagflasi sehari setelah data menunjukkan Inflasi  melonjak namun pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal pertama. Data PERSONAL CONSUMPTION EXPENDITURES (PCE) PRICE INDEX naik 0,3% di bulan Maret, sesuai dengan perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters. Dalam 12 bulan hingga Maret, Inflasi PCE naik 2,7% dibandingkan ekspektasi 2,6%. Setelah data tersebut, pasar uang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve di bulan September. YIELD US TREASURY tenor 10-tahun turun setelah data tersebut, terakhir berada di 4,6630% dari 4,706% pada akhir hari Kamis. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, turun 0,5 basis poin menjadi 4,9934%, dari 4,998%. Secara keseluruhan, pasar ekuitas dunia bersiap untuk mengakhiri bulan ini dengan posisi lebih rendah, karena harapan penurunan suku bunga Fed dalam waktu dekat telah surut menyusul serangkaian pembacaan data ekonomi AS yang kuat. Menteri Keuangan AS JANET YELLEN mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa intervensi mata uang hanya dapat diterima dalam situasi yang “jarang terjadi” dan bahwa kekuatan pasar harus menentukan nilai tukar. Yellen juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan lebih kuat daripada yang diprediksi oleh data produksi kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan.

MARKET ASIA & EROPA : YEN JEPANG merosot ke level terendah dalam 34 tahun terakhir setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneter yang longgar. Dollar mencapai 158,275 yen, tertinggi sejak Juni 1990. Bank of Japan mempertahankan suku bunga di sekitar nol pada pertemuan kebijakannya, meskipun memperkirakan inflasi sekitar 2% selama tiga tahun. Para pelaku pasar menantikan pihak otoritas Jepang untuk menopang mata uangnya, dalam sebuah keputusan yang tidak konvensional dan sulit secara politis. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan pada hari Jumat bahwa volatilitas nilai tukar dapat secara signifikan berdampak pada perekonomian. Indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia juga naik 0,90%; indeks saham acuan EROPA mencatat kenaikan harian terbesar dalam lebih dari tiga bulan, ditutup naik 1.2%, didorong oleh kenaikan saham perbankan dan industri. Hari ini keluar perkiraan awal German CPI (Apr.) pada 2.3% yoy, naik moderat dari 2.2% bulan Maret.

KOMODITAS : Harga MINYAK berakhir di teritori positif hari Jumat, menghentikan penurunan 2 minggu berturut-turut setelah mengabaikan penguatan Dollar menyusul data Inflasi yang in-line dengan ekspektasi, di tengah tensi geopolitik masih berlanjut. Harga kontrak futures BRENT naik 0.3% menjadi USD 89,85 / barel, sementara US WTI menguat 0.4% menjadi USD 89.38 / barel. Harga minyak naik dalam beberapa sesi terakhir karena data menunjukkan stok persediaan AS menyusut lebih dari yang diperkirakan dalam seminggu terakhir, mengindikasikan ketatnya pasar minyak global. Kekhawatiran atas gangguan pasokan Timur Tengah juga muncul ketika Israel meningkatkan serangannya terhadap Gaza. Meskipun perang langsung dengan Iran tidak terwujud, walau demikian konflik Israel-Hamas tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera usai. AS juga berencana akan memobilisasi lebih banyak bantuan militer untuk Israel setelah Presiden Joe Biden menyetujui rancangan undang-undang mengenai hal tsb awal pekan ini. Karena kurangnya eskalasi Perang Israel – Iran harga minyak diperdagangkan jauh di bawah harga tertinggi 5bulan yang dicapai pada awal April lalu, walau beberapa elemen premi risiko masih akan tetap pengaruhi harga minyak, membantu menopang harga acuan minyak terhadap kekhawatiran melemahnya demand global.

Hari ini para investor INDONESIA akan menantikan data Foreign Direct Investment yang mana pertumbuhannya akan dibandingkan dengan posisi terakhir 5.3%.

Corporate News
WOM Finance Sebut 63% Sumber Pendanaan dari Bank, Sisanya Obligasi Sumber pendanaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mayoritas masih dari pinjaman perbankan. Selain pinjaman perbankan, WOM juga mengandalkan penerbitan obligasi sebagai sumber pendanaan. Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan WOM Finance mengatakan per 31 Maret 2024 sebanyak 63% sumber pendanaan masih dari perbankan dan sisanya yaitu 37% dari penerbitan obligasi. “Kedua sumber pendanaan tersebut dilakukan demi pendanaan dengan tingkat suku bunga yang kompetitif serta sebagai salah satu bentuk diversifikasi perusahaan,” kata Cincin kepada Kontan.co.id, Jumat kemarin (26/4). (Kontan)

Domestic Issue
Obligasi dan Sukuk di BEI Capai IDR 37.36 Triliun hingga April 2024 Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 33 emisi obligasi dan sukuk dari 25 emiten dengan nilai IDR 37.36 triliun hingga akhir April 2024. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 551 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar IDR 465.05 triliun dan USD 46.1485 juta, yang diterbitkan oleh 129 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal IDR 5,774.51 triliun dan USD 502.10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai IDR 3.05 triliun. Berdasarkan laporan BEI, Sabtu (27/4/2025), selama sepekan terdapat 2 pencatatan obligasi di BEI. Pada Senin (22/4/2024), Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance mulai tercatat di BEI dengan nilai pokok obligasi sebesar IDR 500 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi tersebut adalah idAA (Double A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian pada Rabu (24/4/2024), Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap III tahun 2024 diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance Mulai tercatat di BEI dengan nilai pokok obligasi sebesar IDR 2.5 trilliun. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi tersebut adalah AAA(idn) (Triple A). (IDX Channel)

Recommendation

US10YT masih berada sekitar resistance area pada yield 4.70%-4.74% dengan indikasi RSI NEGATIVE DIVERGENCE, suggesting tindakan SELL ON STRENGTH lebih tepat diberlakukan saat ini, atau setidaknya set your TRAILING STOP dengan gunakan MA10 sebagai support terdekat pada yield 4.64% (= mulai kurangi posisi jika yield ditutup di bawah level tsb). Penguatan tak terduga paling hanya akan membawa yield ke level resistance upper channel around 4.78%-4.80% .

ID10YT masih ngotot melaju terus ke titik tertinggi terbaru dalam 6 bulan, di level yield 7.207% saat ini, semakin jauh dari support terdekat : MA10 / yield 7.005%. ADVISE : let your profit run to TARGET level dari previous High bulan Okt lalu pada 7.30% ; seraya tak lupa menerapkan TRAILING STOP.

Download full report HERE.