Pelaku pasar mencerna data makro yang menunjukkan kekuatan ekonomi AS memvalidasi kebijakan moneter ketat yang tengah dijalankan oleh Federal Reserve. Initial Jobless Claims turun ke angka 192ribu di luar dugaan 200ribu (dan juga lebih rendah dari periode sebelumnya 195ribu) mengindikasikan pasar tenaga kerja masih ketat. Laporan GDP 4Q22 AS mengkonfirmasi ekonomi tumbuh solid di level 2.7%, walau lebih rendah dari perkiraan 2.9% dan dari kuartal sebelumnya 3.2%. Pembacaan Personal Consumption Expenditures (PCE) 4Q22 yang merupakan ukuran inflasi yang diinginkan The Fed, direvisi naik menjadi 3.7% ; menyiratkan inflasi lebih tinggi dari yang diperkirakan awalnya. Dari benua Eropa, Angka CPI (Jan.) Zona Eropa tak bergeming di tingkat 8.6% yoy sesuai ekspektasi, berhasil turun dari Des. di 9.2% ; di satu sisi Inflasi Inti malah menunjukkan kenaikan ke 5.3% (vs previous 5.2%). Sementara dari benua Asia, Bank of Korea menjaga suku bunga tetap di level 3.5% pada rapat Februari ini.
US Treasury yield tenor 10 tahun ditutup mundur dari titik tertinggi 3 bulan pada sesi perdagangan yang volatile, seiring para investor mem-price in data ekonomi yang resilient di atas. Benchmark yield obligasi negara tersebut turun ke level 3.8865%, sementara kurva imbal hasil antara tenor 2 tahun dan 10 tahun masih terinversi minus 77.9 points, mengindikasikan ancaman resesi masih menghantui.
Corporate News
Kepemilikan Asing di SBN Terus Berkurang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan di awal 2023 kinerja perekonomian dan pasar keuangan telah membaik dan mendorong aliran modal asing masuk sebesar IDR 43,9 triliun di pasar obligasi Indonesia. Pasar obligasi Indonesia juga mendapatkan capital inflow ini sebesar IDR 43.9 triliun YTD meskipun beberapa saat terakhir. terjadi outflow. Tercatat, outflow surat berharga negara (SBN) pada Februari 2023 sebesar IDR 6,7 triliun. Sementara dari sisi kepemilikan SBN, perbankan dan Bank Indonesia mendominasi. Di sisi lain, porsi kepemilikan asing terus mengalami tren penurunan sejak akhir 2020 yang kala itu sebesar 25.2 %. Sementara per 20 Februari 2023 menjadi 14.2 %. (Bisnis)
Domestic Issue
Penawaran Umum Obligasi Provident Investasi Bersama Tbk PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) akan melakukan penawaran umum obligasi sebesar USD 50 juta yang terbagi menjadi dua seri. Berdasarkan prospektus yang dikeluarkan kemarin, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi ini akan menerbitkan obligasi seri A yang berjangka waktu 370 hari kalender dan obligasi seri B yang berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi. Penggunaan 81% dana hasil penawaran umum obligasi ini akan digunakan untuk pembayaran utang beserta beban bunga yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas sebesar USD 50 juta antara perseroan dengan UOB Bank, kemudian 18% dana hasil penawaran umum obligasi akan digunakan untuk mengembangkan portofolio investasi dalam bentuk pembelian saham pada satu atau lebih perusahaan dari sektor sumber daya alam, teknologi, media, dan telekomunikasi. (Katadata)
Recommendation
US10YT US10YT mantap di trend naik imbal hasilnya, namun sepertinya akan akan uji coba Support MA10 di level 3.844. Bilamana Support ini tak bertahan maka kemungkinan yield US10YT akan mencari Support berikut pada MA20 / 3.721 saat ini. ADVISE : Hold, monitor Support utk bersiap kurangi posisi. ID10YT ID10YT masih menunjukkan penguatan yield walau sudah berada di sekitar area resistance 6.812-6.83 ; yang mana penembusannya akan membawa yield tambah menguat ke arah 6.987-7.0 (level psikologis). ADVISE : Average Up accordingly.
Download full report HERE.