-GOVERNMENT BONDS-
Kemarin, pemerintah melaksanakan lelang sukuk tambahan (Green Shoe Option), menawarkan seri PBS029, PBS004, dan PBS028 melalui sistem lelang Bank Indonesia. Total penawaran masuk lelang tersebut senilai IDR 7,4 triliun, dengan total nominal dimenangkan adalah IDR 7 triliun. Hasil ini sekaligus memenuhi target indikatif lelang Sukuk yang minimal senilai IDR 12 triliun. Sebagai catatan, lelang Sukuk pada Selasa (23/02) pemerintah hanya berhasil memenangkan senilai kurang dari IDR 5 triliun. Minimnya minat lelang Sukuk saat itu, ditengah yield US Treasury (UST) yang atraktif berada di level 1,35%, atau level tertinggi sejak Maret tahun lalu. Adapun, hasil lelang Green Shoe Option menunjukkan penawaran masuk tertinggi pada seri PBS028 yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 senilai IDR 3,5 triliun, dengan yield rerata tertimbang 7,12% dan nominal dimenangkan IDR 3 triliun. Kemudian diikuti oleh PBS004, jatuh tempo 15 Februari 2037 dengan total penawaran masuk IDR 2,1 triliun, dengan yield rerata tertimbang 6,52% dan jumlah nominal yang dimenangkan IDR 2,1 triliun.

-CORPORATE BONDS-
Merdeka Copper Bakal Rilis Obligasi Rp 1,5 Triliun. Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berniat untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I senilai IDR 1,5 triliun. Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri, yaitu: Seri A tenor 367-hari dan Seri B tenor 3-tahun. Perseroan menyebutkan bahwa sekitar 23% dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pembayaran pokok utang dalam perjanjian fasilitas bergulir mata uang tunggal sebesar USD 25 juta pada 23 Desember 2020. Kemudian, sekitar 11% akan dimanfaatkan Bumi Suksesindo (BSI) untuk mendanai kegiatan eksplorasi proyek tembaga Tujuh Bukit. Adapun, surat utang tersebut bagian dari Obligasi Berkelanjutan II dengan total IDR 3 triliun. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Dalam Sebulan Realisasi Penerimaan Pajak Minus 15,3% YoY. Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 menunjukkan pada Januari lalu realisasi penerimaan pajak sebesar IDR 68,5 triliun. Dalam waktu satu bulan, penerimaan utama negara itu kontraksi 15,3% YoY. Adapun pencapaian tersebut baru mencapai 5,6% dari outlook penerimaan pajak akhir tahun ini sebesar IDR 1.229,6 triliun. Secara rinci, realisasi penerimaan pajak pada bulan lalu tersebar dalam dua pos besar. Pertama, realisasi pajak penghasilan (PPh) minyak dan gas bumi (migas) sebesar IDR 2,3 triliun. Angka tersebut minus hingga 19,8% YoY dibandingkan posisi pada periode sama tahun lalu sebesar IDR 2,9 triliun. Kedua, pajak nonmigas mencatatkan realisasi sebesar IDR 66,1 triliun, minus 15,2% YoY dibandingkan realisasi per Januari 2021 sebesar IDR 77,9 triliun. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Sentimen Positif Pidato Powell. Pergerakan pasar Surat Utang Negara (SUN) hari ini, melanjutkan sentimen positif eksternal. Sejumlah investor merespons positif pidato the Fed, Jerome Powell yang memberikan testimoni di depan Komite Perbankan Senat AS. Powell mengatakan kondisi ekonomi AS saat ini masih jauh dari tujuan yang ingin dicapai yaitu maximum employment dan stabilitas harga 2%. Inflasi AS masih rendah, dengan rata-rata dalam 12 bulan terakhir masih di bawah level 2%. Sebelumnya, kenaikan yield UST AS seiring pasar yang meminta yield lebih untuk mengkompensasi adanya potensi inflasi yang tinggi. Namun pidato Powell tersebut, berhasil menekan kembali yield UST. Hal ini membuat penguatan nilai tukar rupiah, dan penurunan yield sejumlah SUN. Kemarin, SUN benchmark tenor 10-tahun FR0087 kembali di perdagangkan di level premium, dengan benchmark 5-tahun FR0086 menuju level par.