Ekonomi Jepang 1Q21 kembali terkontraksi melampaui proyeksi pelaku pasar, meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi ganda seiring adanya usaha menahan penyebaran penyakit dan mempercepat peluncuran vaksin. Gross Domestic Product (GDP) Jepang mengalami kontraksi 5,1% YoY dari kuartal sebelumnya. Angka ini sekaligus mengakhiri pertumbuhan dua digit periode 3Q20 dan 4Q20, seiring kebijakan Jepang mengurangi investasi, dan menahan pengeluaran pemerintah. Sebelumnya, pelaku pasar memproyeksikan kontraksi keseluruhan hanya sebesar 4,5%. Kemarin, yield benchmark 10-tahun FR0087 berada di level 6,45%, dengan harga FR0086 masih di level discount atau di level 99,75 berdasarkan data NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Download full report HERE.