Pasar saham global dan yield obligasi bergerak di teritori positif pada perdagangan hari Selasa (11/04/23) secara para trader dunia memprediksikan suku bunga acuan AS akan segera mencapai puncaknya pada rencana rapat bank sentral mendatang bulan Mei. Harga emas global pun merangkak naik kembali ke atas level psikologis USD2000 / ounce seiring US Dollar yang mulai melandai, sementara harga minyak dunia memulai pendakian di tengah data inflasi China bulan Maret yang masih kembali melemah ke level 0.7% yoy (lebih rendah dari February di 1%). Para investor memasang mata lekat2 pada data Inflasi AS yang sedianya rilis nanti malam sekitar jam 1930 WIB , di mana ekspektasi CPI (Mar.) bisa mendingin ke level 5.2% yoy (dari 6% di bulan sebelumnya) ; up to 5.6% yoy (seperti dilansir Reuters). Adapun PPI (Mar.) alias inflasi di tingkat produsen juga diharapkan bisa menjinak ke level 3% yoy (dari Feb. di 4.6%), yang mana datanya akan muncul hari Kamis besok. Market memperhitungkan 71.8% probabilitas The Fed akan menaikkan suku bunga 25bps , menempatkannya pada range 5.0-5.25% pada saat mereka merampungkan FOMC Meeting tgl 3Mei, seperti dilansir CME Group Fedwatch. Di saat yang sama, market juga mengharapkan suku bunga bisa perlahan turun ke tingkat 4.394% pada akhir tahun seiring semakin nyatanya perlambatan ekonomi yang mengarah ke situasi resesi ; walaupun pejabat Federal Reserve seringkali menegaskan bahwa mereka bersikeras untuk menyeret turun inflasi ke target 2%.

IMF memangkas pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 menjadi 2.8% untuk 2023 dan naik ke 3% pada 2024 dengan pertimbangan tingkat suku bunga tinggi bisa mengendurkan aktifitas usaha, seraya memberi peringatan ancaman resesi sejak munculnya guncangan pada sistem keuangan. US Dollar index mundur 0.322%, sementara Euro malah naik 0.49% dibarengi oleh futures harga Emas yang kembali ke singgasana USD 2019 / ounce. Inflasi China jatuh ke titik terendah 18bulan seiring lemahnya permintaan, bahkan PPI (Mar.) mereka malah menunjukkan disinflasi ke tingkat -2.5% (dari -1.4% bulan sebelumnya). Dari belahan dunia Eropa, keyakinan investor Zona Eropa untuk kondisi ekonomi bulan April tampak membaik , walau di satu sisi data Retail Sales mereka utk bulan Feb. tampak masih menunjukkan pelemahan dengan minus 3% dibanding minus 1.8% bulan sebelumnya. Sikap menahan kenaikan suku bunga telah mulai ditunjukkan oleh bank sentral Korea Selatan kemarin; bank sentral Kanada diharapkan akan menerapkan langkah yang sama pada rapat mereka hari Rabu ini. Yield obligasi negara AS tenor 2tahun, yang biasanya bergerak beriringan dengan ekspektasi suku bunga, naik 2.7bps ke tingkat 4.035%. Yield benchmark US Treasury tenor 10tahun naik 1.3bps ke level 3.428%, sementara yield obligasi negara Jerman tenor 10tahun juga naik 0.2bps ke tingkat 2.305%.

Outlook ekonomi Indonesia tampak lebih cerah dengan naiknya Indeks Keyakinan Konsumen ke tingkat 123.3 pada bulan Maret, dari 122.4 di bulan sebelumnya. NHKSI RESEARCH menyarankan untuk Wait & See menunggu data ekonomi penting dari AS yang besar peranannya dalam menentukan arah market obligasi ke depannya.

Corporate News
Pembiayaan Proyek IKN Bakal Libatkan Perbankan hingga PT SMI Rencana pemerintah untuk melibatkan perbankan dalam pembiayaan proyek IKN tertulis dalam keterangan resmi PT SMI terkait penerbitan obligasi berkelanjutan perseroan. Obligasi itu akan mendukung pembiayaan sejumlah proyek oleh perseroan. Dalam keterangan resmi itu, tertulis bahwa pemerintah akan mendorong SMI untuk memberikan dukungan finansial dalam proses pemindahan IKN. (Bisnis)

Domestic Issue
Hasil Lelang SUN Selasa 11 April 2023 Minat investor asing untuk membeli Surat Utang Negaar (SUN) sudah kembali meningkat tajam. Namun, pemerintah malah gagal memenuhi target lelang kemarin. Pemerintah melaksanakan lelang SUN kemarin, Selasa (11/4/2023), untuk tujuh seri. Total penawaran yang diterima pemerintah mencapai IDR 44,99 triliun. Jumlah tersebut melonjak 53,3% dibandingkan pada lelang sebelumnya. Dari total penawaran yang masuk, yang datang dari investor asing tercatat IDR 9,66 triliun. Jumlah tersebut melesat 59,6% dibandingkan lelang sebelumnya. (CNBC Indonesia)

Recommendation
US10YT telah bertengger kembali di atas MA10 (menjadikan yield 3.408% sebagai Support terdekat saat ini), dan bersiap untuk tembus Resistance MA20 / yield 3.455% yang akan membebaskan jalan yield untuk lanjutkan kenaikan menuju Resistance berikut di MA50 / 3.659% ; up to 3.7%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly. ID10YT masih berjuang untuk akhiri trend turun jk.pendek dalam pola Falling Wedge. Pertama-tama ID10YT perlu tembus Resistance upper wedge pada yield 6.74%, sebelum dihadang oleh sederet MA pada range yield : 6.753- 6.804%. Jika sekian banyak break out tsb mampu terjadi, maka yield ID10YT akan dapat angin bagus untuk jalani swing naik ke arah yield 7.0% / 7.057% ; sebelumnya akhirnya mencapai TARGET yang tertunda di kisaran 7.189- 7.202%. ADVISE : Buy on Break ; or Average Up accordingly.

Download full report HERE.