Today’s Outlook:
Pasar saham AS & Eropa ditutup bervariasi dengan volatilitas rendah menjelang pembicaraan Washington terkait menghindari gagal bayar utang pemerintah AS ; sementara harga Emas mundur teratur mengikuti komentar bernada hawkish dari para pejabat Federal Reserve. Harga minyak dunia agak terdongkrak didukung oleh optimisme permintaan ; US Treasury yield juga turut merangkak naik.

President AS Joe Biden telah bertemu dengan wakil kubu Republikan Kevin McCarthy kemarin untuk mencoba mencapai kesepakatan terkait solusi pagu utang pemerintah AS demi menghindarkan bencana gagal bayar (default) yang akan jatuh tempo 10 hari lagi. Ekonom UBS memperkirakan Yen Jepang dan Emas adalah komoditas yang paling diuntungkan apabila gagal bayar utang AS benar-benar terjadi. Dari sudut suku bunga, para pejabat Federal Reserve belum bersatu padu mengenai rencana kenaikan FFR ke depannya, di mana St. Louis Fed President Bullard masih hawkish dengan dua kenaikan lagi tahun ini, sementara Minneapolis Fed President Kashkari mendukung pengereman laju suku bunga pada Juni nanti ; dan San Francisco Fed President Daly berpendapat masih terlalu pagi untuk memastikan langkah The Fed sebelum melihat data ekonomi penting yang rilis Jumat nanti yaitu Durable Goods Orders, , PCE Price index, dan Personal Spending.

Dari benua Asia, China menetapkan suku bunganya tidak berubah di level 3.65% seiring perbaikan ekonomi yang belum banyak berkembang. Hari ini akan lebih banyak laporan makroekonomi global yang ditunggu para pelaku pasar, di antaranya : dari Jepang : PMI (May) dan BOJ Core CPI ; sedangkan Jerman , Zona Eropa, Inggris , dan AS serentak merilis : PMI (May) . Tak lupa AS juga akan memantau angka Building Permits dan New Home Sales (Apr) sebagai ukuran kesehatan sektor properti.

Harga Emas telah turun 0.25% ke tingkat USD1971.68 / ounce. Yield benchmark US Treasury tenor 10 tahun naik ke tingkat 3.7206% dari 3.692% sebelumnya. Sedangkan tenor 2 tahun, yang hampir sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar akan tingkat FFR, menyentuh 4.3346% dibanding 4.289% pada sesi perdagangan sebelumnya. Dollar Index, yang mengikuti pergerakan USD atas sejumlah mata uang major dunia lainnya, merangkak naik juga ke level 103.25. Minyak mentah dunia varian WTI ditutup menguat 0.61% hampir menyentuh USD 72 / barrel ; sementara minyak Brent hampir mencapai USD 65 / barrel.

Corporate News
Oversubscribed 8,25 Kali, Green Bond Pertamina Geothermal (PGEO) Laris Manis Obligasi berwawasan hijau (green bond) yang diterbitkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) disambut baik oleh investor global. PGEO berhasil membukukan USD 400 juta dalam penerbitan green bond pada 27 April 2023 tersebut. Dana ini digunakan PGEO untuk membiayai kembali (refinancing) proyek-proyek pengembangan sumber daya geothermal yang telah dilakukan guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau. Bunga yang didapatkan green bond PGE pun sangat kompetitif, yakni sebesar 5,15%. Persentase tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PGEO. Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah mengungkapkan, dari nilai penerbitan green bond ini PGEO berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali atau senilai USD 3,3 miliar. (Kontan)

Domestic Issue
Top! Modal Asing Masuk ke Pasar Obligasi RI Tembus IDR 59Triliun Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan aliran modal asing masuk atau capital inflow ke pasar obligasi dalam negeri telah mencapai IDR 59 triliun sejak awal tahun hingga saat ini atau year-to-date (ytd). Dia menambahkan bahwa pada April 2023 terjadi inflow ke pasar obligasi sebesar IDR 4,16 triliun, sementara pada Mei 2023 terjadi aliran modal ke luar atau capital outflow senilai IDR 1,43 triliun. Dalam paparannya, Sri Mulyani mengungkapkan aliran modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia tercatat mencapai IDR 2,5 triliun selama Mei 2023. Menkeu menambahkan bahwa investor perbankan dan Bank Indonesia (BI) masih mendominasi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN). Sementara itu, porsi kepemilikan asing mengalami sedikit kenaikan menjadi 15,20 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan akhir Desember 2022 yang mencapai 14,36%. Di sisi lain, BI melaporkan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai IDR 8,33 triliun selama periode 15-19 Mei 2023. (Bisnis)

Recommendation
US10YT berpeluang melaju terus menuju TARGET yield di sekitar level 3.86% / 3.965-4.0%. Uji Support telah terbukti sukses di area Support sekitar yield 3.644 3.613%. ADVISE : Buy , or Average Up accordingly.

ID10YT semakin mantap menembus Resistance MA10 & MA20 ; berpotensi mengakhiri trend turun jk.pendek ini SETELAH berhasil menembus Resistance upper channel (downtrend) di level yield 6.54% ; dengan demikian membuka jalan penguatan yield ID10YT menuju TARGET : 6.68% / 6.75% / 6.8%. ADVISE : Average Up accordingly.

Download full report HERE.