Today’s Outlook:
Pasar saham AS bergerak perlahan ke area positif, yield obligasi negara juga merambat naik seiring optimisme pejabat ibu kota negara akan mampu mencapai kata sepakat seputar masalah plafon utang AS. Setelah sentimen earning season kuartal pertama mulai berlalu, pelaku pasar fokus kepada rilis data ekonomi kegiatan manufaktur di New York yang semakin meyakinkan lambatnya ekonomi AS di satu sisi dapat membantu menyeret turun Inflasi. NY Empire State Manufacturing Index (May) keluar anjlok di angka -31.8, jauh di bawah ekspektasi -3.7. Para analis / ekonom menginginkan ekonomi cukup lemah untuk membawa turun Inflasi, namun tidak sampai ke tahap resesi. Pekan ini akan diisi oleh laporan ekonomi lainnya seperti Retail Sales, Initial Jobless Claims mingguan, dan data sektor perumahan. Data makroekonomi yang mulai menunjukkan gejala soft landing membuat pelaku pasar berharap Federal Reserve akan mulai menghentikan laju kenaikan suku bunga ini , walau kemarin beberapa pejabat The Fed mengindikasikan bahwa mereka masih melihat suku bunga tetap tinggi seraya memonitor tingkat Inflasi konsisten menurun; berkebalikan dengan harapan pelaku pasar bahwa akan ada pemotongan sebelum akhir tahun ini. Komentar tersebut sontak membuat yield US Treasury bergerak naik, dengan harga obligasi benchmark 10tahun turun 9.32 membuat yield di level 3.4962%, dari 3.463% sebelumnya. Harga obligasi tenor 30tahun juga jatuh 35/32 dan membawa yield ke tingkat 3.8392%, dari 3.777% pada perdagangan Jumat lalu. Federal Reserve Chairman Jerome Powell dijadwalkan berbicara hari Jumat dan para investor akan memantau komentarnya demi sebuah petunjuk akan arah kebijakan suku bunga ke depannya.

USD juga mundur teratur melawan sejumlah mata uang dunia lainnya setelah menyentuh titik tertinggi 5minggu ; Dollar Index tergelincir 0.25%, sementara Euro naik tipis 0.23%. Harga Emas mendapat momentum positif dari lemahnya USD seiring pembicaraan mengenai solusi plafon utang yang sedang berlangsung agak memicu kekuatiran resesi global. Atmosfer resesi juga mulai terasa di belahan Zona Eropa ketika mereka melaporkan data Industrial Production (Mar) -4.1% secara bulanan, drop lebih besar daripada perkiraan -2.5%. Dari benua Asia, China menawarkan 125 milyar Yuan (USD 18milyar) fasilitas kredit jk. menengah, 25 milyar Yuan lebih besar daripada jumlah yang jatuh tempo di bulan May. Bank sentral China menjaga tingkat suku bunga mereka di level tetap secara mereka mulai menurunkan bunga deposito dan menyempitkan interest margin bank. Indonesia melaporkan rapor hijau data ekonomi dengan berhasil membukukan surplus Trade Balance selama 36bulan berturut-turut, kali ini di bulan April pada angka USD 3.94milyar, lebih tinggi dari ekspektasi USD 3.38 milyar. Indonesia juga melaporkan tingkat utang luar negeri 1Q23 tetap terkendali di posisi USD 402.8 milyar.

Corporate News
Mengintip Kesiapan Bank Bayar Utang Obligasi, dari Maybank Indonesia (BNII) Hingga Bank BJB PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) telah menyiapkan dana sebesar IDR 819,25 miliar untuk pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada Juni 2023. Selain Maybank, bank-bank lainnya pun mempunyai obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR). Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan BRI memiliki total obligasi yang jatuh tempo sebanyak IDR 5,31 triliun dan USD 500 juta. Kemudian, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan bahwa BJBR mempunyai obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini senilai IDR 916,5 milliar. (Bisnis)

Domestic Issue
Didukung Tren Penurunan Inflasi, Lelang SUN Selasa (16/5) Diprediksi Semarak Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini diperkirakan masih semarak. Tren penurunan inflasi menjadi sentimen positif bagi investor dalam mengikuti lelang. Research & Consulting Manager PT Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro memperkirakan pelaksanaan lelang SUN akan lebih ramai peminat dibanding lelang SUN sebelumnya. Sebab, kondisi pasar obligasi sekarang sedang dalam tren bullish. Menurut Nico, pasar obligasi Indonesia saat ini tengah menarik berkat beberapa sentimen positif. Dari domestik, inflasi Indonesia terus melandai dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah mencapai puncaknya (peak). (Kontan)

Recommendation
US10YT akhirnya bergerak perlahan menembusi satu demi persatu REsitance Moving Average. Saat ini telah bertengger slightly di atas yield 3.49% (Support terdekat now). ADVISE : Buy ; Average Up >3.532%. TARGET : 3.613-3.644%. ID10YT punya potensi technical rebound seiring munculnya candle Inverted Hammer di area Support dari level previous Low (yield 6.402%). ADVISE : Speculative Buy ; Average Up di atas MA10 / yield 6.46%. TARGET : 6.50- 6.545% / 6.578%.

Download full report HERE.