Today’s Outlook:
MARKET AS: Sebelum data Personal Consumption Expenditures (PCE) price index hari Kamis, para pelaku pasar juga menantikan US GDP kuartal 4 dirilis pada hari Rabu, yang diperkirakan akan keluar di level 3.3% qoq, lebih rendah dari 4.9% di kuartal sebelumnya ; menunjukkan bahwa walau ekonomi AS sepertinya lebih resilient dibanding beberapa negara maju lainnya, namun perlambatan ekonomi nyata terlihat. Data-data di atas akan menyediakan faktor pertimbangan baru bagi para investor yang tampaknya sudah mengevaluasi kembali peluang pemotongan suku bunga akibat rilis data Inflasi dan ketenagakerjaan yang kuat. Pada instrument investasi lain, yield US Treasury naik setelah sesi lelang, sementara Dollar jatuh melawan sejumlah mata uang major dunia lainnya termasuk Euro walau Dollar sedikit menguat atas Yen Jepang.

DATA EKONOMI : Kemarin dijabarkan Penjualan rumah baru untuk keluarga muda di AS naik lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan Januari, di tengah trend yang merosot di wilayah Selatan AS. Hari ini para investor menantikan data Durable Goods Orders dan CB Consumer Confidence untuk bulan Feb. Para pelaku pasar juga memantau resiko shutdown pemerintahan AS jika Parlemen tidak menyetujui perpanjangan utang pada hari Jumat.

KOMODITAS : Harga MINYAK menguat pada perdagangan Senin seiring permintaan solar dari Eropa terhambat sanksi atas Russia dan gangguan pada jalur pengiriman laut, mendorong harga lebih tinggi di saat produksi penyulingan AS juga terancam tidak optimal karena adanya jadwal maintenance / overhaul. US WTI naik 1.43% ke harga USD 77.58/barrel, sementara Brent bertambah 1.1% pada level USD 82.54/barrel. Pada komoditas lain, harga spot EMAS malah tergerus 0.2% ke angka USD 2031.55/ounce, di saat Tembaga / copper terdepresiasi 1.38% ke level USD 8449/ounce. MARKET ASIA & EROPA : Jepang baru saja merilis angka Inflasi nasional (Jan) di level 2.2% yoy, versus 2.6% di bulan sebelumnya. Sementara National Core CPI berada di angka 2.0% yoy lebih tinggi sedikit dari forecast 1.9% walau melandai dari bulan Dec pada 2.3%. Lebih lanjut siang nanti dari Benua Eropa, Jerman akan menjelaskan pandangan terkait iklim konsumen di bulan Maret yang  sepertinya masih akan tetap lesu.

Corporate News
Merdeka Battery (MBMA) Rancang Obligasi IDR 1,5 Triliun untuk Bayar Utang PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) menyampaikan akan menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya IDR 1,5 triliun. Obligasi ini akan digunakan sebagian untuk pembayaran utang. Dalam prospektusnya, MBMA menyampaikan akan melakukan penawaran umum obligasi I Merdeka Battery Materials tahun 2024 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya IDR 1,5 triliun. Obligasi ini rencananya akan diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% dalam dua seri. Seri A yang berjangka waktu 367 hari kalender sejak tanggal emisi dan Seri B dengan tenor tiga tahun sejak tanggal emisi. MBMA belum menentukan besaran jumlah pokok obligasi dan tingkat bunga dari masing-masing seri obligasi ini. Seluruh dana yang didapatkan dari hasil penawaran obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar USD 80 juta atau sekitar IDR 1,26 triliun akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas pokok utang sejumlah USD 80 juta ke PT Bank UOB Indonesia. (Bisnis)

Domestic Issue
Pemerintah Gelar Lelang SUN Hari Ini, Target Indikatif Capai IDR 36 Triliun Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah, Selasa (27/2). Pada lelang SUN kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar IDR 24 triliun – IDR 36 triliun. Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat tujuh (7) seri SUN yang akan dilelang mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Lelang bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Berikut rincian dari 7 seri SUN yang akan ditawarkan pada lelang Selasa (27/2) : 1. SPN12240529 (Reopening) akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2024 dengan tingkat imbalan diskonto 2. SPN12250213 (Reopening) akan jatuh tempo pada tanggal 13 Februari 2025 dengan tingkat imbalan diskonto 3. FR0101 akan jatuh tempo pada tanggal 15 April 2029 dengan tingkat imbalan sebesar 6,87% 4. FR0100 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2034 dengan tingkat kupon sebesar 6,62% 5. FR0098 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2038 dengan tingkat imbalan sebesar 7,12% 6. FR0097 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2043 dengan tingkat imbalan sebesar 7,12% 7. FR0102 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2054 dengan imbalan sebesar 6,87%. (Kontan)

Recommendation

US10YT masih perlu motivasi lebih untuk mantapkan posisi di atas Resistance MA10 / yield 4.288%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly. TARGET dekat : 4.355% sebelum menuju yield 4.50% – 4.60%.

ID10YT ada percobaan tembus Resistance ketiga Moving Average dan upper channel downtrend yang menghalangi langkah naiknya pada yield 6.611% yang kini telah berubah peran jadi Support terdekat. ID10YT punya potensi lanjutkan penguatan menuju TARGET yield 6.75% – 6.777%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

Download full report HERE.