Today’s Outlook:
Para investor tengah dalam posisi Wait & See menantikan data Inflasi dan langkah Federal Reserve pada rapat pekan depan. Fed fund futures mengindikasikan bahwa terdapat 80% kemungkinan The Fed akan menahan kenaikan suku bunga pada level 5-5.25%, seperti dilansir CME Group Fedwatch Tool. Namun demikian, masih terbuka 50% probability kenaikan 25bps malah terjadi di bulan Juli.

Dari Benua Eropa, Jerman melaporkan Factory Orders (Apr) yang ternyata lebih baik dari perkiraan ; Inggris juga merilis Construction PMI (May) yang makin ekspansif. Retail Sales Zona Eropa secara tak terduga menunjukkan kekuatan daya beli masyarakat yang lebih baik.

World Bank merilis prospek negatif perekonomian global terbaru yaitu Global Economic Prospect (GEP) edisi Juni 2023, di mana pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diproyeksikan tumbuh 2,1%. Jika terealisasi, maka pertumbuhan ekonomi tahun ini akan melambat dari 2022 lalu yang mencapai 3,1%. Sementara itu, pada 2024 pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mampu mencapai 2,4%.

Hari ini akan dinantikan angka Trade Balance (May) dari dua negara terkuat di dunia yaitu China & AS , yang akan jadi patokan kesehatan ekonomi global dalam rangka menangkal kemungkinan resesi.

Corporate News
Indah Kiat (INKP) Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp883 M Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) telah melakukan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2020 Seri B (Obligasi) pada tanggal 5 Juni 2023. Heri Santoso Direktur dan Corporate Secretary INKP Selasa (6/6) menuturkan bahwa INKP melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah melakukan pelunasan pokok atas Obligasi tersebut sebesar IDR 883,4 miliar kepada pemegang Obligasi. Dalam penuturannya Heri menambahkan bahwa pelunasan tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan perasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha INKP. (Emiten News)

Domestic Issue
Topang Ekonomi Hijau, Menkeu Sri Mulyani Beberkan Capaian Green Sukuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dalam mewujudkan transisi energi, pemerintah telah menerbitkan green sukuk ritel sebesar IDR 20,8 triliun. Menurut dia, Sukuk Tabungan (ST) dengan format Green Sukuk Ritel sekaligus menunjukkan komitmen dan kontribusi pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan Syariah dan juga dalam mengatasi perubahan iklim. Instrumen keuangan ini juga dinilai sebagai instrumen pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.Pada 2023, pemerintah melalui penerbitan Sukuk Tabungan seri ST010T2 dan ST010T4 akan digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi. Sri juga menyampaikan untuk green sukuk secara global, Indonesia sudah menerbitkan USD 5 miliar. Sedangkan untuk SDG’s bond pada 2021 sebesar EUR500 juta. (Bisnis)

Recommendation
US10YT terlihat mulai menjebol pertahanan Support MA10 & MA20 (karena outlook pengereman laju naik Fed Fund Rate / FFR mulai semakin terlihat) menjadikan  level yield 3.673-3.706% sebagai Resistance terdekat saat ini. Di satu sisi yield US10YT masih ditopang oleh Support Neckline pada yield 3.613-3.644% demi menjaga Uptrend ini tetap intact. ADVISE : Average Up accordingly. ID10YT tampaknya masih sulit untuk break pola downtrend ( di tengah trend Inflasi Indonesia yang terus melandai, membuat Bank Indonesia tak punya alasan untuk menaikkan suku bunga yang memang sudah ditahan di level 5.75% selama beberapa bulan belakangan ini) ; apalagi karena saat ini yield kembali terjerembab ke bawah MA10 & MA20 yang sepertinya juga batal goldencross. POtensi naik yang lebih jauh masih akan tertunda apabila ID10YT tak kunjung break Resistance yield 6.4-6.44% demi meloloskan jalannya menuju TARGET : 6.584% (MA50) atau 6.683%. ADVISE : Average Up accordingly.

Download full report HERE.