Today’s Outlook:
Dengan tutupnya pasar saham AS disebabkan libur Hari Buruh, maka para investor saham sedunia berusaha mencari arahan dengan memperhatikan hal-hal berikut yang terjadi di benua Asia & Eropa. Bursa saham China naik seiring para investor mencerna angka Unemployment Rate AS saat ini yang diharapkan akan mampu menahan suku bunga Fed Fund Rate tetap di tempatnya pada keputusan FOMC Meeting bulan ini, sementara para pelaku pasar juga menanti paket paket stimulus lebih lanjut dari pemerintah China. Di tempat lain, para pemimpin internasional bersiap untuk menghadiri G20 summit di India di penghujung pekan ini, walaupun pertemuan tersebut sepertinya tak akan dihadiri oleh Presiden China Xi Jin Ping.

Rally saham di China membawa bursa utama mereka naik di atas 1%. Sementara itu, Hang Seng index dari Hong Kong naik lebih dari 2%, didukung oleh berita Country Garden Holdings telah menerima persetujuan dari para pemegang obligasi mereka untuk memperpanjang masa jatuh tempo utang.

Harga Minyak dunia naik mendekati titik tertinggi 3 minggu dalam suatu perdagangan yang cukup choppy di tengah optimisme bahwa penghasil minyak utama dunia akan setuju untuk melanjutkan pemangkasan produksi demi menjaga ketatnya persediaan. OPEC+ melanjutkan pemangkasan produksi 1 juta barrel / hari sampai ke bulan Oktober. Di samping itu, adanya peluang bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga di bulan ini juga turut mengerek harga Minyak.

Para pemimpin dunia akan berkumpul di New Delhi untuk menghadiri G20 summit di akhir pekan ini. Mereka akan memperbincangkan perkembangan perang di Ukraina sampai masalah perubahan iklim, walau dengan kemungkinan alpanya China dan Russia.

European Central Bank (ECB) President Christine Lagarde menurut jadwal telah memberikan beberapa statement terkait kebijakan moneter apa yang akan diambil bank sentral pada rapat mereka bulan ini. Pernyataan yang akan dirilis hari ini muncul setelah data ekonomi Jerman menunjukkan Ekspor mereka jatuh 0.9% di bulan Juli seiring melemahnya permintaan global. Ditambah lagi, jumlah angka pengangguran di Spanyol meningkat 0.9% mom di bulan Agustus, membuat 2.7 juta orang kehilangan pekerjaan.

Korea Selatan pagi ini baru saja merilis data GDP 2Q23 yang berada di tingkat yang sama dengan kuartal sebelumnya yaitu 0.9% yoy. Sementara Jepang umumkan Household Spending di bulan Juli anjlok ke posisi -5.0% yoy dan -2.7% secara bulanan , di luar ekspektasi pertumbuhan yang masih cukup positif pada angka 0.7%. Untungnya, au Jibun Bank Japan Services PMI (Agus.) barusan diumumkan sesuai estimasi pada angka 54.3, semakin ekspansif dari 53.8 di bulan Juli. Lebih lanjut lagi hari ini, Caixin Services PMI & Chinese Composite PMI (Agus.) akan jadi fokus perhatian para pelaku pasar.Sejumlah data PMI dari benua Eropa akan dipantau pula, terlebih oleh para investor Perancis, Jerman, Eurozone, dan Inggris. Khususnya Euro Zone juga akan mengumumkan tingkat Inflasi di tingkat produsen di mana PPI (Juli) diprediksi alami deflasi lebih dalam lagi sebesar minus 7.6% yoy, dari -3.4% di bulan sebelumnya.

Dollar Index, yang membandingkan posisi USD melawan 6 mata uang major dunia lainnya, diperdagangkan lebih rendah 0.1% di level 104.075 ; masih tetap di sekitar titik tertinggi 2 bulan pada 104.44. Dengan demikian berhasil mengerek EUR/USD naik tipis 0.2% ke level 1.0794 ; walau di tengah Ekspor Jerman yang turun di bulan Juli. Sementara USD/CNY menguat tipis 0.1% ke level 7.2677 ; secara Yuan China masih lesu mengingat data ekonomi China belum juga membaik. Yang paling mencolok adalah AUD/USD yang mampu naik 0.4% ke level 0.6473 ; menjelang rapat Reserve Bank of Australia hari Selasa ini, yang ramai diperbincangkan akan menahan suku bunga acuan mereka di titik tertinggi 10 tahun, berhubung telah nampaknya tanda-tanda Inflasi melandai dan pasar tenaga kerja melonggar.

Corporate News
Chandra Asri (TPIA) Akan Menerbitkan Obligasi IDR 1 Triliun PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III tahun 2023 dengan jumlah pokok obligasi sebesar IDR 1 triliun. Penerbitan obligasi ini merupakan rangkaian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical dengan target dana total IDR 8 triliun. Melansir prospektus di laman Bursa Efek Indonesia, Senin (4/9), obligasi berkelanjutan tahap ketiga ini terdiri dari tiga seri. Seri A dengan nilai emisi sebesar IDR 361,48 miliar dan dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,00% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Seri B dengan nilai emisi sebesar IDR 534,760 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun dan memiliki tenor 5 tahun. Terakhir, Seri C dengan tenor sebesar IDR 103,76 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,00% dan berjangka waktu 7 tahun. (Kontan)

Domestic Issue
Pemerintah akan Melelang 7 Seri SUN pada Selasa Hari Ini (5/9), Simak Daftar Lengkapnya Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah pada Selasa hari ini (5/9). Pada lelang SUN kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar IDR 14 triliun – IDR 21 triliun. Berdasarkan keterangan dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat tujuh (7) seri SUN yang akan dilelang mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Adapun rincian dari ketujuh seri SUN yang akan ditawarkan pada lelang kali ini antara lain SPN12231207, SPN12240529, FR0095, FR0100, FR0098, FR0097 dan FR0089. (Bisnis)

Recommendation
US10YT mencoba stabil di atas Resistance MA10 & MA20 , atau range yield 4.207% – 4.18%. Strategi beli bertahap paling tepat diterapkan untuk saat ini karena secara jangka menengah US10YT masih bergerak naik di dalam pola PARALLEL CHANNEL. ADVISE : SPECULATIVE BUY; or AVERAGE UP accordingly.

ID10YT terjepit di antara MA10 & MA20 dengan rentang Support-Resistance ketat sbb : yield 6.456% – 6.463%. Ke mana arah penembusan yang dipilih yield akan menentukan action berikutnya. ADVISE : HOLD ; Wait & See.

Download full report HERE.