Today’s Outlook:
MARKET AS: Para investor mengamati dimulainya belanja musiman untuk melihat tanda-tanda resliensi konsumen. Yields Treasury AS bertenor 10 tahun, yang menjadi acuan biaya pinjaman di seluruh dunia, naik menjadi 4.485%. Imbal hasil ini masih berada di bawah level 5% yang dicapai bulan lalu.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) S&P Global menunjukkan aktivitas bisnis AS yang stabil di bulan November, tetapi lapangan kerja sektor swasta menurun untuk pertama kalinya dalam hampir 3,5 tahun, kemungkinan disebabkan oleh kebijakan moneter yang ketat dari Federal Reserve.

Data yang paling ditunggu-tunggu minggu depan meliputi estimasi kedua dari Departemen Perdagangan untuk produk domestik bruto kuartal ketiga pada hari Kamis, diikuti laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) pada hari Jumat, yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai dampak kenaikan suku bunga the Fed. Fokus semakin bergeser pada kemungkinan pemotongan suku bunga pertama bank sentral AS, yang akan sangat ditentukan oleh tingkat inflasi yang semakin menurun menuju target rata-rata 2% dari Fed. Penjualan rumah baru dan yang tertunda, harga rumah, harga konsumen dan ISM PMI juga akan dirilis minggu depan.

PASAR EROPA: Yield obligasi pemerintah Euro zone bergerak lebih tinggi, mencerminkan penolakan dari para pejabat Bank Sentral Eropa terhadap spekulasi bahwa mereka siap untuk mulai memikirkan pemotongan suku bunga. Yield obligasi pemerintah Jerman bertenor 10 tahun, yang merupakan patokan untuk zona euro, naik 3 basis poin ke level tertinggi 1,5 minggu.

Corporate News
Sodorkan Bunga Maksimal 11%, Oki Pulp & Paper Mills Tawarkan Obligasi IDR 500 Miliar PT Oki Pulp & Paper Mills akan menawarkan Obligasi berkelanjutan I berwawasan lingkungan tahap II tahun 2023 senilai IDR 500 miliar yang merupakan bagian dari Obligasi dengan target dana yang dihimpun sebesar IDR 2 triliun. Dalam prospektus ringkasnya Jumat (24/11) disebutkan Obligasi ini terdiri dari 3 dengan Seri A sebesar IDR 40 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 7.00% per tahun dengan jangka waktu 370 hari kalender terhitung sejak Tanggal Emisi dan seri B sebesar IDR 44.31 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10.50% bertenor 3 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Selanjutnya seri C sebesar IDR 2.36 miliar dengan bunga tetap sebesar 11.00% dan bertenor 5 tahun. (Emiten News)

Domestic Issue
Banjir Peminat, Kuota ST011 Ditambah Menjadi IDR 15.5 Triliun Penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel sukuk tabungan seri ST011 banjir peminat. Pemerintah pun kembali menambah kuota pemesanan sukuk tabungan seri ST011 menjadi IDR 15.5 triliun. Pada awal penawaran, pemerintah menargetkan penjualan ST011 hanya IDR 8 triliun. Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, permintaan masyarakat melebihi ekspektasi. “Kami mendapatkan berkat sehingga kuota ditambahkan menjadi IDR 15.5 triliun,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat kemarin (24/11). Dengan begitu, kuota pemesanan ST011T2 (seri 2 tahun) menjadi IDR 10.5 triliun. Sementara ST011T4 menjadi IDR 5 triliun. Menurut Dwi, tingginya minat masyarakat karena instrumen investasi ini anti galau. Sebab, saat BI rate naik maka kupon naik dan saat BI rate turun kupon akan bertahan di floor. “Lalu ‘zero risk’ dan ada nilai tambah bagi investor, serta menjadi pahlawan tanpa angkat senjata karena masyarakat mengetahui uang investasinya untuk membangun negeri,” katanya. (Kontan)

Recommendation
US10YT berhasil naik ke atas Resistance MA10 , menjadikan yield 4.45% sebagai Support terdekat saat ini. Next Resistance : tengah bertatap muka dengan MA20 pada yield 4.517%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

ID10YT ada sedikit usaha technical rebound diperkirakan akan menuju MA10 / yield 6.73%. Menilai trend bearish yang tengah berlangsung, diperkirakan bullish ini tak akan berlangsung lama. ADVISE : HOLD ; tunggu bottoming yang solid.

Download full report HERE.