Para investor mencerna komentar dari Federal Reserve Chairman Jerome Powell pada Economic Club of Washington mengenai berapa lama waktu yang diperlukan bank sentral untuk menjinakkan inflasi. Powell mengatakan bahwa penurunan inflasi yang cukup signifikan seharusnya bisa dilihat di tahun 2023 walau sepertinya pemotongan suku bunga masih jauh dari harapan, mengingat target inflasi yang diincar The Fed adalah 2% dan lagi adanya data pertumbuhan laporan pekerjaan AS yang kuat dirilis pada Jumat lalu. Pelaku pasar mulai dapat menerima futures FFR memuncak di tingkat 5.12% pada musim panas & kemudian melandai ke 4.785% bulan Desember. Kurva Treasury, tanda awal bahwa resesi di depan mata ketika yield pada obligasi tenor 2 tahun lebih tinggi dari tenor 10 tahun, tetap inverted pada -79.2 basis points. Benchmark obligasi negara merangkak naik, dengan German Bond 10 tahun diperdagangkan pada 2.361%, padahal 3 minggu yang lalu masih di bawah 2%; sementara itu yield US Treasury tenor 10 tahun berada di level 3.687%. Dari benua Australia, Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga 25 bps sesuai ekspektasi, menempatkan suku bunga acuan mereka di level 3.35%; merupakan level tertinggi satu dekade.

Corporate News
WSBP Gelar RUPO. PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP menanti persetujuan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) dalam rangka melakukan adendum perjanjian perwaliamanatan (PWA) Obligasi PUB I Tahap I dan II. Persetujuan RUPO yang akan digelar pada 15 Februari 2023 menjadi faktor paling krusial dalam pencabutan suspense. Di sisi lain, Pefindo belum lama ini meningkatkan rating untuk korporat dan Obligasi Tahap I dan Tahap II WSBP dari idD (default) menjadi idB dengan Outlook Stable. (Emiten News)

Domestic Issue
Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara sukses mencapai target. Positifnya pasar obligasi tanah air masih mendukung penjualan sukuk kali ini. Total penawaran yang masuk sebesar IDR26,26 triliun pada lelang sukuk, Selasa (7/2). Dari situ, penawaran dimenangkan sebesar IDR14 triliun atau sudah sesuai dengan nilai indikatif yang dibidik pemerintah. Adapun, sejalan dengan obligasi konvensional, investor masih memilih tenor menengah yakni 5 tahun – 10 tahun untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih menarik. (Kontan)

Recommendation
Yield ID10YT tembus Resistance upper channel (downtrend) dengan demikian mengakhiri trend turun jangka pendeknya dan membuka peluang bagi terbentuknya Uptrend tahap awal; sementara MA10 & MA20 pun sudah siap goldencross. Selanjutnya, apabila yield mampu break MA50 / 6.83 maka berpotensi terus menuju ke utara yaitu ke urutan TARGET : 7.0 / 7.06 / tutup GAP 7.20 / 7.26. ADVISE : Average Up accordingly, especially setelah break MA50 / 6.83. US10YT steady menuju TARGET yield 3.77 namun wajar menemui Resistance jangka menengah di sekitar 3.65-3.60 kemarin. Jika pullback harus terjadi di titik ini maka Support terdekat adalah area MA50 / 3.59-3.6 ; namun apabila yield malah memilih tembus Resistance 3.69-3.7 maka ADVISE : Average Up boleh dilakukan.

Download full report HERE.