Today’s Outlook:
Beberapa hari ke depan, para investor akan memantau ketat apa yang dikatakan oleh Fed Chairman Jerome Powell pada konferensi pers besok mengenai petunjuk arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Pelaku pasar memperhitungkan dua kemungkinan : apakah The Fed akan segera akhiri trend naik suku bunga setelah bulan Juli ini (yang sudah ditunggu-tunggu sebesar 25 bps diputuskan pada akhir FOMC Meeting esok dini hari sekitar jam 01.00 WIB) ; atau masih ada lagi kenaikan 25 bps pada rapat Federal Reserve di musim gugur.

Dari sudut data ekonomi, US Consumer Confidence (Juli) melonjak ke level 117 (merupakan level tertinggi dalam 2 tahun), lebih tinggi dari perkiraan 111,8 dan di atas 110,1 pada bulan Juni ; di tengah optimisme terkait pasar tenaga kerja yang mengalahkan kekhawatiran akan datangnya resesi. Sementara dari benua Eropa, Jerman menggambarkan iklim usaha serta pandangan ekonomi 6 bulan ke depan dengan masih muram secara German IFO Business Climate Index (Juli) dirilis lebih rendah dari ekspektasi & tak mampu lebihi tingkat pembacaan di bulan Juni. Adapun siang nanti giliran Perancis yang akan umumkan tingkat Consumer Confidence bulan Juli mereka ; disusul malamnya AS akan merilis sederet data dari sektor properti seperti Building Permits & New Homes Sales (Juni) yang akan berikan gambaran mengenai kesehatan sektor properti di sana.

Corporate News
Penerbitan Obligasi Multifinance Capai IDR 15,11 Triliun di Semester I-2023 Penerbitan obligasi multifinance belum ramai di semester I 2023. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang multifinance hingga semester I-2023 mencapai IDR 15,11 triliun. Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan angka itu sedikit di bawah realisasi periode sama tahun lalu IDR 15,65 triliun. Adapun sepanjang 2022, nilai penerbitan surat utang oleh multifinance sebesar IDR 27,08 triliun. Ahmad menerangkan untuk rata-rata kupon penerbitan surat utang korporasi yang ditawarkan, sebagian besar mengalami kenaikan dan menyebutkan bahwa imbal hasil obligasi korporasi multifinance cukup menarik jika dibandingkan dengan obligasi ritel Indonesia (ORI) . (Kontan)

Domestic Issue
Total Penawaran di Lelang SUN IDR 30,99 Triliun, Lebih Rendah dari Lelang Sebelumnya Pemerintah mencatatkan total penawaran IDR 30,99 triliun dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang berlangsung pada Selasa (25/7). Jumlah ini lebih rendah dibanding total penawaran dalam lelang sebelumnya yang sebesar IDR 47,79 triliun, namun mencapai 2,2 kali dari target indikatif yang telah diumumkan. Akan tetapi, pemerintah pada akhirnya memutuskan memenangkan permintaan sebesar IDR 13 triliun saja. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan yield surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terkini. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, jumlah penawaran pada lelang SUN kali ini lebih rendah karena investor cenderung bersikap wait and see. Pelaku pasar menunggu kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pekan ini yang diprediksi akan menaikkan Fed Fund Rate. Dari segi domestik, kinerja APBN sangat baik sampai dengan semester 1 tahun 2023 dengan mencatatkan surplus sebesar IDR 152,3 triliun (0,71% PDB). (Kontan)

Recommendation
US10YT bergerak nyaman di dalam Uptrend channel dan telah lalui MA20 (menjadikan yield 3.87% sebagai Support terdekat). Dengan keputusan FOMC Meeting di depan mata, yield US10YT sepertinya sudah mantap menuju TARGET 4.0-4.091% / 4.20-4.243% (yang setara dengan level previous High November 2022). ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

ID10YT terjerembab kembali ke dalam channel Downtrend dan ke bawah Support MA20. Sekarang bergantung pada harapan terakhir yaitu MA10 di level Support yield 6.22% sebelum harus menyerah kembali menuju Support dari level yield terendah sebelumnya yaitu 6.187-6.18%. ADVISE : HOLD ; siap-siap kurangi posisi lebih lanjut. TARGET : 6.295% / 6.32% / 6.39%.

Download full report HERE.