Highlight Inflasi Oktober 2018
Pada Oktober 2018 Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,28% m-m. Inflasi Oktober lebih tinggi dibandingkan deflasi sebesar 0,18% m-m pada September. Berdasarkan perkembangan terkini, secara kumulatif, inflasi Oktober tercatat sebesar 2,22% YTD. Sementara itu, secara tahunan, inflasi Oktober tercatat sebesar 3,16%, lebih tinggi dibandingkan inflasi sebesar 2,88% pada September. Inflasi Oktober mengakhiri rentetan deflasi yang terjadi selama 2 bulan terakhir.

 

Penyesuaian Harga BBM Non-Subsidi
Berdasarkan komponennya, semua kelompok mengalami inflasi. Kelompok administered prices mencatatkan inflasi sebesar 0,32% m-m pada Oktober 2018, setelah tidak mencatatkan perubahan apapun pada Setember. Inflasi pada kelompok ini terutama dipengaruhi oleh penyesuaian harga BBM non-subsidi. Pada 10 Oktober 2018, Pertamina menaikkan harga jual produk BBM non-subsidi, yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite dengan kisaran kenaikan sebesar 9,5%-16,7%. Secara tahunan, kelompok ini mencatatkan inflasi sebesar 2,74% y-y, meningkat dibandingkan dengan inflasi sebesar 2,40% y-y pada September.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile tercatat sebesar 0,17% m-m pada Oktober, setelah selama 2 bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 1,83% m-m dan 1,24% m-m. Inflasi kelompok volatile terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas pangan. Pada Oktober, inflasi volatile, terutama bersumber dari komoditas cabai merah, beras, dan jeruk.

Download laporan lengkapnya di SINI.