Inflasi: Daya Saing Indonesia

Indonesia yang memiliki kestabilan keuangan di tengah ancaman potensi percepatan laju normalisasi moneter oleh the Fed merupakan salah satu prioritas investasi.
Tren penurunan inflasi sejak 2017 menjadi daya saing yang dimiliki Indonesia serta mendukung tren suku bunga acuan yang rendah di saat bank sentral negara berkembang lain mulai menaikkan suku bunga. Dibandingkan dengan 3 negara berkembang (Malaysia, Thailand, dan Filipina) di ASEAN, sejak pertengahan 2017 Indonesia memiliki volatilitas inflasi yang rendah dan cenderung dalam tren penurunan.

Faktor Fundamental yang Menjaga Stabilitas Rupiah

Volatilitas pasar global yang terjadi sejak akhir Januari 2018 menyebabkan rupiah yang merupakan mata uang negara berkembang mengalami depresiasi sebesar 3,3%. Volatilitas global yang timbul akibat potensi lebih cepatnya laju pengetatan moneter oleh the Fed menyebabkan investor global mengulas tren depresiasi masif pada 2013-2015 yang memicu peningkatan nilai tukar rupiah ke posisi tertinggi 14.693. Namun, nilai tukar rupiah yang stabil di kisaran 12.900-14.000 pada 2016-2018 merupakan faktor fundamental kuat yang menahan depresiasi lanjutan sehingga posisi rupiah hanya dapat digoyahkan oleh faktor pemicu yang lebih masif.

Download laporan lengkapnya di SINI