Highlights Neraca Perdagangan Maret 2019
Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2019 kembali mengalami surplus. Neraca perdagangan tercatat surplus sebesar USD0,57 miliar pada Maret 2019, naik dari surplus sebesar USD0,33 miliar pada Februari 2019. Surplus perdagangan ini merupakan yang kedua kalinya sepanjang tahun 2019, setelah 4 bulan sebelumnya sejak Oktober 2018 mengalami defisit secara berturut-turut. Surplus perdagangan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan surplus dari neraca nonmigas, di saat kinerja defisit perdagangan migas kembali menurun.

Pada Maret 2019, surplus perdagangan nonmigas tercatat sebesar USD0,99 miliar, naik dari surplus sebesar USD0,80 miliar pada Februari 2019. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar USD1,49 miliar (m-m), lebih besar dibandingkan kenaikan impor migas sebesar USD1,30 miliar (m-m).

Sementara itu, defisit perdagangan migas tercatat sebesar USD0,45 miliar, sedikit berubah dari Februari 2019 senilai USD0,47 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan impor migas sebesar USD0,04 miliar (m-m). Namun penurunan ekspor migas hanya sebesar USD0,02 miliar (m-m).

Meskipun neraca perdagangan Indonesia pada Maret mencatatkan surplus, namun jika diakumulasikan selama 1Q19, neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit sebesar USD0,19 miliar. Cukup jauh menurun dari 1Q18 yang mencatatkan surplus USD0,31 miliar. Penurunan ini cenderung dipengaruhi oleh harga komoditas yang cenderung menurun, terutama komoditas batu bara yang turun hingga 9% pada 1Q19. Pasalnya volume ekspor sepanjang 1Q19, jauh lebih tinggi daripada volume perdagangan pada 1Q18.

Download laporan lengkapnya di SINI.