-GOVERNMENT BONDS-
Sebagian besar Surat Utang Negara (SUN) mengalami penurunan yield pada perdagangan kemarin. Pelaku pasar merespon positif Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur versi Markit periode Desember 2020. PMI manufaktur Indonesia mengalami ekspansi dari 50,6 menjadi 51,3, mengindikasikan manufaktur Indonesia kembali meningkat setelah terdampak pandemi virus Covid-19. Investor juga merespon positif data inflasi Desember sebesar 0,45% MoM atau 1,68% YoY, mengindikasikan perbaikan daya beli masyarakat setelah sebelumnya terjadi deflasi 3 bulan berturut-turut.

-CORPORATE BONDS-
ADHI: Raih IDR 1,6 Triliun di Akhir 2020. Adhi Karya Tbk (ADHI) telah mengantongi IDR 1,6 triliun dari pembayaran kedua proyek yang telah dikerjakan perusahaan yaitu, Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek fase I dan jalan tol Banda Aceh-Sigli. ADHI menerima pembayaran ketujuh atas proyek LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi. Pembayaran senilai IDR 1,1 triliun, termasuk pajak, dilakukan pada 30 Desember 2020. Asal tahu saja, pembayaran untuk proyek ini diterima dari pemerintah melalui Kereta Api Indonesia (Persero). (Kontan)

-MACROECONOMY-
BPS Catat Inflasi Desember 2020 Sebesar 0,45%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Desember 2020 sebesar 0,45% MoM. Angka ini lebih tinggi daripada inflasi pada bulan November 2020 yang sebesar 0,28% MoM. Secara tahunan, inflasi Desember tercatat sebesar 1,68% YoY. Inflasi ini juga disokong oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,49% MoM dan memberi andil pada inflasi 0,38%. Inflasi Desember 2020 juga didorong oleh inflasi pada kelompok transportasi sebesar 0,46% MoM, dengan andil sebesar 0,06%. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Cermati New Benchmark dan New Issuance. Pemerintah melalui DJPPR akan melakukan lelang SUN perdana 2021 pada hari ini. Pemerintah menawarkan SPN03210406 (New Issuance), SPN12220106 (New Issuance), FR0086 (Reopening), FR0087 (Reopening), FR0088 (New Issuance), FR0083 (Reopening), dan FR0089 (New Issuance). Lelang SUN perdana ini, target indikatif senilai IDR 35 triliun dan target maksimal IDR 52,5 triliun. Adapun sentimen positif manufaktur dan daya beli konsumen Indonesia akan menopang lelang SUN kali ini. Sementara itu, tingginya likuiditas berpeluang membuat sektor perbankan kembali minati lelang SUN kali ini. Sejumlah manajer investasi juga berpeluang minati lelang ini untuk menambah seri acuan baru, khususnya FR0086 dan FR0087.