-GOVERNMENT BONDS-
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Hasil lelang kemarin, pemerintah mencatatkan penawaran masuk senilai IDR 23,3 triliun. Lelang sukuk kedua tahun 2021 ini, menawarkan sebanyak enam seri terdiri atas 1 Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) dan lima Project Based Sukuk (PBS). Adapun, penawaran masuk tertinggi untuk seri PBS028 yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 senilai IDR 6,1 triliun. Dari penawaran masuk seri ini, yield rerata tertimbang yang dimenangkan 7,04% dengan nominal dimenangkan IDR 1,7 triliun. Adapun, total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan senilai IDR 9 triliun, atau berada dibawah target indikatif yang ditetapkan pemerintah senilai IDR 14 triliun.

-CORPORATE BONDS-
Ciputra Development Tawarkan Global Bond. Ciputra Development Tbk (CTRA) menetapkan nilai penerbitan surat utang global (global bond) sebesar SGD 100 juta atau setara IDR 1 triliun, dengan kupon 6% dan jatuh tempo pada 2 Februari 2026. Surat utang yang merupakan bagian dari program medium term notes (MTN) global perseroan senilai total SGD 400 juta tersebut ditargetkan terbit pada 2 Februari 2021. Hasil dari penerbitan surat utang akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) pinjaman ataupun modal kerja untuk tujuan umum. Hal ini termasuk refinancing senior notes SGD 150 juta dengan bunga 4,85% yang jatuh tempo tahun 2021. Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings telah menetapkan peringkat B+ dengan recovery rating RR4 untuk notes anyar yang akan diterbitkan Ciputra Development. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
BKPM Ajukan Revisi Tax Holiday. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengajukan revisi aturan tax holiday kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). BKPM menilai batas waktu saat investor mendapatkan insentif hingga terealisasinya insentif terlalu longgar.
Sebagai catatan, aturan tax holiday saat ini sudah mengatur secara komprehensif dan jelas mulai dari kriteria dan persyaratan perolehan fasilitas hingga keadaan yang dapat membuat fasilitas tersebut dicabut. Ketegasan atas jangka waktu komitmen investasi juga telah diatur secara detail, yakni investor paling lambat memulai investasi dalam satu tahun setelah fasilitas tersebut diberikan. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Pemerintah Kembali Melaksanakan Green Shoe Option Sukuk. Pemerintah hari ini kembali melelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tambahan (green shoe option). Adapun, green shoe option ini merupakan tindaklanjut dari lelang Sukuk kemarin yang catatkan nilai dibawah target. Kelima seri tersebut yaitu PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028, dengan tanggal settlement 28 Januari 2021. Sementara itu, kelima seri tersebut ditawarkan dengan yield rerata tertimbang masing-masing di level 4,61%; 5,44%; 6,56%; 6,62%; dan 7,04%.