-GOVERNMENT BONDS-
Badan Pusat Statistik melaporkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 tumbuh negatif, atau terkontraksi -2,07%. Angka ini jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tumbuh atau ekspansi hingga 5,02%. Sementara, ekonomi Indonesia periode 4Q20 mengalami kontraksi -2,19% YoY. Dengan demikian, ekonomi domestik telah mengalami kontraksi tiga kuartal berturut-turut. Sebagai catatan, terakhir kali Indonesia mengalami kontraksi ekonomi terjadi pada krisis ekonomi tahun 1998. Mayoritas harga SUN ditutup menguat pada perdagangan Jumat lalu, seiring minat investor pada instrumen safe haven. Yield benchmamrk 10-tahun ke level 6,19%.
-CORPORATE BONDS-
Pupuk Indonesia Tawarkan Obligasi IDR 2,5 Triliun. Pupuk Indonesia (Persero) bersiap menggelar penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap II senilai IDR 2,5 triliun. Dana hasil emisi surat utang untuk membayar kembali (refinancing) utang pinjaman bank maupun obligasi. Fitch Ratings telah menyematkan peringkat AAA untuk penerbitan obligasi teranyar Pupuk Indonesia. Obligasi ini bagian dari Obligasi Berkelanjutan II yang memiliki total plafon hingga IDR 8 triliun. Fitch menilai, dukungan pemerintah Indonesia terhadap Pupuk Indonesia sangat kuat. Perseroan secara rutin menerima subsidi untuk produksi dan distribusi pupuk bersubsidi. Alokasi subsidi pupuk di APBN 2021 mencapai IDR 25,3 triliun untuk produksi 8,2 juta ton atau sekitar 14,4% dari total anggaran subsidi 2021 Indonesia. Selain itu, ketahanan pangan juga merupakan salah satu prioritas pemerintah pada 2021, dengan alokasi anggaran mencapai IDR 99 triliun, naik lebih dari 20% dari 2020. (Investor Daily)
-MACROECONOMY-
Cadangan Devisa Indonesia Sentuh USD 138 Miliar. Cadangan devisa ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa per bulan Januari 2021 sebesar USD 138 miliar, atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yakni USD 135,9 miliar. Cadangan devisa USD 138 miliar adalah yang tertinggi sepanjang sejarah modern Indonesia. Rekor sebelumnya tercipta pada Agustus 2020 yaitu USD 137 miliar. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2021, lanjut laporan BI, terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bonds pemerintah dan penerimaan pajak. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. (CNBC Indonesia)
-RECOMMENDATION-
Minim Sentimen Domestik Warnai Perdagangan Pekan Ini. Di sisi lain, pelaku pasar tetap mencermati Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode II akan berakhir pada 8 Februari 2021. Hal ini membuat investor mencermati, apakah pemerintah akan memperpanjang kebijakan itu selama dua pekan ke depan. Sebagai catatan, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia yang mencapai 1,15 juta sedangkan secara global mencapai angka 106 juta. Sentimen eksternal, adalah progres pemangkasan paket stimulus fiskal AS yang senilai USD 1,9 triliun. Adapun, rilis data penting lainnya seperti inflasi di AS, China, dan India. Pelaku pasar dapat mulai mencermati PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028. Kelima sukuk tersebut adalah seri-seri yang akan ditawarkan pada lelang Sukuk pada Selasa 9 Februari 2021.