-GOVERNMENT BONDS-
Survei konsumen Bank Indonesia (BI) mencatatkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Januari 2021 sebesar 84,9. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada di level 96,5. Penurunan ini didorong oleh penurunan dua komponennya, yaitu: melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dan penurunan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini. IKE saat ini tercatat sebesar 63,0 atau lebih rendah dari 68,6 pada bulan Desember 2020. Adapun, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah karena adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah, khususnya Jawa dan Bali. Kemarin, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10-tahun naik 4,8 bps ke level 6,24%.

-CORPORATE BONDS-
Obligasi Waskita dan Indomobil Finance Segera Jatuh Tempo. Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Indomobil Finance Indonesia menyatakan kesiapannya untuk membayar obligasi jatuh tempo. Adapun total nilai dari pokok dan bunga obligasi yang akan dibayar mencapai IDR 1,41 triliun. Indomobil Finance Indonesia telah menyiapkan dana untuk melunasi pokok dan bunga obligasi yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2021. Nilai dari pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan III Tahap II tahun 2018 itu mencapai IDR 240 miliar. Di lain pihak, Waskita karya juga menyiapkan dana untuk pembayaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II tahun 2018 seri A senilai IDR 1,17 triliun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 23 Februari 2021. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
Pemerintah Suntik Modal Sembilan BUMN Senilai IDR 42,48 Triliun. Dana tersebut masuk dalam mekanisme penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2021. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan memperoleh suntikan modal tersebut, Pertama, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar IDR 5 triliun; Kedua, Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) senilai IDR 977 miliar; Ketiga, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar IDR 20 triliun; Keempat, Hutama Karya (HK) senilai IDR 6,2 triliun; Kelima, Pelindo III senilai IDR 1,2 triliun; Keenam, PAL sebesar IDR 1,28 triliun; Ketujuh, Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar IDR 2,25 triliun; Kedelapan, LPEI senilai IDR 5 triliun; dan Kesembilan, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar IDR 470 miliar. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Lelang Sukuk Di Proyeksikan Oversubscribed. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) diproyeksikan mencapai IDR 25 triliun, atau melampaui target indikatif IDR 12 triliun. Selain perpanjangan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, pelaku pasar juga tengah menunggu efektivitas dari vaksinasi Covid-19. SBSN atau Sukuk akan tetap menarik, karena instrumen yang terukur dan likuiditas yang dimiliki sangat baik. Selain itu, resiko yang ada di pasar saat ini tinggi yang disebabkan pandemi Covid-19 belum selesai. Pelaku pasar dapat mencermati PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028. Kelima sukuk tersebut adalah seri-seri yang ditawarkan pada lelang Sukuk pada hari ini.