Today’s Outlook:
MARKET AS: Ketua The Fed Jerome Powell peringatkan agar tidak bertaruh “terlalu dini” pada penurunan suku bunga dikarenakan tertekannya imbal hasil Treasury yang disebabkan oleh meningkatknya ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih cepat.

Imbal hasil Treasury turun setelah Powell mengatakan bahwa terdapat risiko kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi dan perlambatan ekonomi yang melebihi batas yang diperlukan telah menjadi “lebih seimbang” dengan risiko tidak naiknya suku bunga yang cukup untuk mengendalikan inflasi. Untuk Treasury, obligasi 10 tahun turun 13.7 basis poin menjadi 4.213%, dari 4.35% pada hari Kamis. Obligasi bertenor 30 tahun terakhir turun 11.6 basis poin menjadi 4,3952% sementara obligasi bertenor 2 tahun terakhir turun 16 basis poin menjadi 4.5549%, dari 4.715%.

Pada hari Jumat kemarin, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan bahwa PMI manufaktur tidak berubah pada 46.7 di bulan lalu. Ini adalah bulan ke-13 berturut-turut PMI berada di bawah 50, mengindikasikan kontraksi di bidang manufaktur dan merupakan yang terpanjang sejak periode Agustus 2000 hingga Januari 2002. Indeks dolar turun 0.232%, dengan euro turun 0.06% menjadi USD 1.0879. Yen Jepang menguat 0.93% terhadap dolar AS pada 146.84 per dolar.

KOMODITAS: Harga minyak ditutup melemah lebih dari 2% untuk hari kedua berturut-turut, dengan pasar yang tidak yakin bahwa putaran terakhir pemangkasan produksi OPEC+ akan cukup untuk mengangkat harga dari pelemahan baru-baru ini. Minyak mentah AS ditutup turun 2.49% pada USD 74.07 per barel dan Brent berakhir di USD 78.88, turun 2.45%. OPEC+ menyetujui pengurangan produksi secara sukarela sebesar 900,000 barel per hari sebagai tambahan dari pengurangan produksi sebesar 1.3 juta barel per hari yang telah dilakukan sebelumnya.

Emas melonjak ke rekor tertinggi USD2,075.09, juga terangkat oleh ekspektasi bahwa the Fed telah selesai dengan pengetatan kebijakan moneternya dan dapat menurunkan suku bunga tahun depan. Emas spot naik 1.7% menjadi USD 2,071.21 per ons. Emas berjangka AS naik 1.62% menjadi USD 2,071.10 per ons.

Corporate News
Anak Usaha Delta Dunia (DOID), BUMA Tawarkan Obligasi IDR 1.5 Triliun PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) berencana menawarkan obligasi hingga IDR 1.5 triliun. Berdasarkan prospektus yang terbit di harian Bisnis Indonesia, BUMA akan menggelar Penawaran Umum Obligasi I Tahun 2023 senilai IDR 1.5 triliun yang terbagi atas 3 seri. Masing-masing akan memiliki tenor 370 hari, tiga tahun, dan lima tahun. Besaran kupon obligasi akan diumumkan kemudian. Manajemen Buma mengatakan, sekitar 50% dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan oleh Buma dan Buma Australia Pty. Ltd. untuk belanja modal dalam rangka pembelian alat berat yang terdiri namun tidak terbatas pada loader, hauler, excavator, articulated truck, bulldozer, drilling machine, grader, mining pump, prime mover, dump truck, dan ancillary. BUMA telah melakukan pemeringkatan sehubungan dengan penawaran obligasi ini. PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat A+, sedangkan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) juga menyematkan A+. BUMA menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi, sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) bertindak sebagai wali amanat. (Bisnis)

Domestic Issue
Ada 2 Surat Utang Baru, Nilai Emisi Obligasi Sepanjang 2023 Capai IDR 116.29 Triliun Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai emisi surat utang atau obligasi sejak awal tahun 2023 sampai dengan Jumat (1/12) sudah mencapai IDR 116.29 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun ini adalah 106 emisi dari 57 emiten. Berdasarkan keterangan resmi BEI akhir pekan lalu, terdapat pencatatan satu obligasi dan satu sukuk dengan total nilai IDR 3 triliun di BEI, pada 27 November-1 Desember 2023. Obligasi diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT), sedangkan sukuk diterbitkan PT Armadian Tritunggal. Secara total, emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 541 emisi yang diterbitkan oleh 128 emiten. Nilai nominal outstanding sebesar IDR 461.22 triliun dan USD 72.987 juta. (Kontan)

Recommendation
US10YT masih meluncur turun mengikuti pola PARALLEL CHANNEL – downtrend (green). RSI hampir masuki wilayah Oversold dan terlihat usaha bottoming di sekitar yield 4.20%. ADVISE : HOLD ; Wait & See.

ID10YT masih dalam trajectory turun menuju target bottom yield 6.465% dari pattern PARALLEL CHANNEL – uptrend yang telah patah. Potensi technical rebound Kembali mengintai dari Support level previous Low pada yield sekitar 6.60% di mana RSI kali ini tampak positive divergence. Resistance MA10 & MA20 akan masih setia menahan di sekitar yield 6.657% – 6.713% . ADVISE : HOLD ; Wait & See.

Download full report HERE.