Today’s Outlook:
Ketiga indeks utama Wall Street ditutup menguat solid pada perdagangan Jumat (30/06/23), di mana indeks teknologi Nasdaq memimpin penguatan 1.45% sekaligus mengantongi kenaikan semesteran lebih dari 31% (terbesar dalam 40 tahun) seiring data Inflasi terbukti menjinak ; mendorong saham Apple ditutup dengan valuasi pasar USD 3 triliun untuk pertama kalinya dalam sejarah. Bahkan indeks Nasdaq 100 yang berisikan saham2 teknologi paling top membukukan rekor  kenaikan semesteran terbesar , sekitar 39%. Namun tidak demikian halnya dengan Indonesia yang hanya menjalani dua hari perdagangan pada pekan lalu, sepanjang paruh pertama 2023 ini malah membukukan penurunan -2.75%. Selama 6bulan ini IHSG bergerak Sideways antara rentang Support-Resistance : 6550-6950.

Investor pasar regional tampak bersemangat pada hari perdagangan terakhir di kuartal kedua tahun ini di tengah tanda-tanda pendinginan inflasi AS berkat langkah kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve. Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) bulan May naik hanya 3,8% dibandingkan 4,3% di bulan April. Sementara indeks PCE inti (tidak termasuk makanan dan energi yang mudah menguap) naik 0,3% ; turun dari 0,4% di bulan sebelumnya. Data tsb memicu harapan The Fed bisa mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga, yang mana segera berimbas pada turunnya yield Treasury sebagai respons pasar atas menjinaknya inflasi. Para trader memperhitungkan 84.3% kemungkinan (turun sedikit dari 89.3% probability sebelumnya) di mana Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan 25bps ke level 5.25% – 5.5% pada FOMC Meeting mendatang 25-26 July ini, seperti dikutip CME Group FedWatch tool. Walau nada hawkish Chairman The Fed Jerome Powell dan sederet data ekonomi yang dirilis pekan lalu masih mengindikasikan trend naik suku bunga AS masih akan berlanjut, namun para pelaku pasar mulai merasa nyaman bahwa ekonomi AS masih kuat di tengah tanda2 Inflasi mulai mendingin.

S&P500 saat ini berada pada tingkat P/E ratio 19,1x, di atas rata2 historis P/E 15.6x, seperti dikutip dari Refinitiv Datastream. Sejauh ini pasar saham memang mampu berjaya di tengah kebijakan trend suku bunga tinggi, hal itu dapat berubah jika imbal hasil obligasi terus meningkat. Yield obligasi benchmark baru-baru ini mencapai level tertinggi 3bulan, dengan yield US Treasury tenor 10tahun bertahan sekitar 3,8%, jauh lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada akhir tahun 2021. Kenaikan  yield biasanya melunturkan daya tarik saham dibandingkan dengan obligasi, namun dalam beberapa bulan terakhir valuasi ekuitas masih stabil meningkat. Analis UBS Global Wealth Management baru-baru ini mengatakan bahwa kemungkinan resesi paling tergantung pada kebijakan moneter yang semakin ketat, sehingga memungkinkan saham tidak begitu dihargai lagi. Seiring dengan harga saham yang mendekati kondisi ideal dari skenario soft landing, para fund manager melihat rasio risk-reward yang lebih menarik dalam investasi obligasi berkualitas tinggi dibandingkan equity.

Corporate News
Resmi, MNC Kapital (BCAP) Milik Hary Tanoesoedibjo Catatkan Obligasi IDR 300 Miliar Obligasi Berkelanjutan III MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini, Senin (3/7/2023). Obligasi dengan nilai nominal mencapai IDR 300 miliar ini terdiri atas dua seri. Seri pertama adalah Seri A (BCAP03ACN2) dengan nilai nominal sebesar IDR 216,44 miliar dengan bunga 10,75% dan jangka waktu 370 hari sejak emisi. Selanjutnya seri B (BCAP03BCN2) dengan nilai nominal sebesar IDR 83,55 miliar dan tingkat bunga 11,25% dengan jangka waktu 3 tahun sejak emisi. Berdasarkan keterbukaan informasi, obligasi yang diterbitkan BCAP kali ini memperoleh peringkat idBBB+(Triple B plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). (Bisnis)

Domestic Issue
Baru Sehari Ditawarkan, ORI023 Telah Terjual IDR 983,96 Miliar Surat Berharga Negara (SBN) ritel jenis ORI023 baru saja di tawarkan secara perdana pada Jumat (30/6/2023) kemarin. Pada penawaran perdana tersebut, ORI023 secara total telah terjual sebesar IDR 983,96 miliar. Berdasarkan informasi salah satu mitra distribusi, ORI023 tenor 3 tahun (ORI023- T3) telah terjual sebanyak IDR 619,46 miliar dari target pemerintah sebesar IDR 10 triliun. Dengan demikian ORI023T3 telah terserap 6,19% dari target. Alhasil kuota yang masih dapat dibeli sebesar IDR 9,38 triliun. Sementara itu, ORI023 tenor 6 tahun (ORI023T6) telah terjual sebanyak 3,64% dari target. ORI023T6 terjual sebanyak IDR 364,50 miliar, maka kuota yang tersedia sebanyak IDR 9,63 triliun. Secara keseluruhan, seri ORI023 terjual 5% atau sebanyak IDR 983,96 miliar dari keseluruhan target kedua tenor IDR 20 triliun dalam satu hari penawaran. (Bisnis)

Recommendation
US10YT perlahan menembus Resistance dari level previous High dalam pola Sideways sebulanan terakhir ini , akan lebih mantap jika yield benchmark bisa melampaui level 3.86% ; maka akan membuka jalan menuju TARGET di sekitar yield 3.97% – 4.0%. ADVISE : Average Up bertahap.

ID10YT masih terpuruk dalam pola channel downtrend secara masih berada di bawah MA10 & MA20, menjadikan tingkat yield 6.303% – 6.328% sebagai Resistance terdekat saat ini. Penembusan atas level ini akan membuka peluang penguatan ke TARGET / Resistance berikut, yaitu MA50 / 6.428% lalu disusul TARGET dari pattern yaitu 6.471% – 6.478%. ADVISE : HOLD ; Average Up accordingly.

Download full report HERE.