Today’s Outlook:
Kebanyakan pelaku pasar tampak masih menahan diri tercermin dari indeks saham AS yang kembali bergerak datar menjelang rilis data Inflasi (Apr.) AS malam nanti sekitar jam 19.30 WIB yang diprediksi naik 0.4% mom dan 5% yoy; serta pertemuan para pembuat kebijakan negeri Paman Sam untuk mendiskusikan masalah plafon utang mereka yang saat ini menyentuh USD 31,4 triliun, sebelum ancaman gagal bayar menjadi kenyataan per tanggal 1Juni. Urgensi dinaikannya batas atas utang pemerintah AS ini menjadi faktor penting untuk menghindari pukulan besar pada ekonomi AS secara keseluruhan dan berptensi sangat melemahkan USD selaku mata uang nomer satu dunia, seperti dilansir oleh Menteri Keuangan Janet Yellen.

Para ekonom merilis perkiraan bahwa US Treasury untuk tenor jk.pendek akan ramai dijual menjelang waktu jatuh tempo karena para investor lebih suka untuk memegang obligasi yang bertenor lebih panjang menjelang pengumuman angka Inflasi. Yield pada obligasi negara tenor 1bulan melonjak 23.8bps menyentuh titik tertinggi 5.689% ; sedangkan yield tenor 2bulan melaju ke tingkat 5.283%. Fokusnya para pelaku pasar pada data US CPI ini membuat mereka memperhitungkan kemungkinan bahwa The Fed masih akan membiarkan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu lamanya, dan memupuskan harapan akan adanya pemotongan suku bunga pada tahun ini. US Treasury tenor 2tahun sudah mulai beranjak naik 1.2bps ke tingkat 4.024%. US Dollar Index juga mulai bergerak maju 0.168% atas mata uang major dunia lainnya. Di satu sisi, harga Emas dunia masih nyaman di atas level psikologis USD2000 malah membukukan kenaikan 0.5% di harga USD2042.9 / ounce.

Dari benua Asia, Jepang melaporkan Household Spending (Mar.) drop 1.9% yoy ; sementara China berhasil menumbuhkan surplus Trade Balance (Apr.) ke angka USD 90.21milyar dari posisi USD 88.19milyar di bulan sebelumnya. Prestasi di atas ekspektasi ini didukung oleh meningkatnya ekspor mereka lebih tinggi dari forecast ke level 8.5%. Di belahan barat dunia, Inggris merilis data kesehatan sektor properti yaitu Halifax House Price Index (Apr.) yang ternyata drop jauh di atas ekspektasi malah memasuki wilayah negatif di angka minus 0.3%, menandakan permintaan perumahan yang tergolong lemah. Siang hari ini para pelaku pasar akan memantau data Inflasi (Apr.) Jerman selaku negara dengan perekonomian terbesar di Eropa, yang diperkirakan akan semakin melunak ke level 7.2%yoy, dari 7.4% pada bulan Mar.

Adapun indikasi keyakinan atas meningkatnya kondisi ekonomi Indonesia terpancar dari Indeks Keyakinan Konsumen untuk bulan April 2023 ; di mana angka rilis 126.1 , lebih tinggi dibandingkan 123.3 pada Maret.

Corporate News
Gagal Bayar, PEFINDO Downgrade Peringkat Obligasi Waskita Karya (WSKT) Jadi idD PEFINDO menurunkan peringkat Obligasi Berkelanjutan IV PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjadi idD atau Default dari idCCC. Hal ini sehubungan dengan ketidakmampuan Perusahana dalam melunasi kupon obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 6 Mei 2023. Ditambahkan, PEFINDO juga menurunkan peringkat WSKT menjadi idSD atau Selective Default dari idCCC. (Emiten News)

Domestic Issue
Dampak Gagal Bayar AS Terhadap Obligasi Indonesia, Pasar Wait and See Potensi gagal bayar utang Amerika Serikat setidaknya memberikan dampak bagi pasar obligasi pemerintah Indonesia atau Surat Berharga Negara (SBN) yang wait and see meskipun pasar sebenarnya juga menanti data ekonomi AS yang lain. Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan gagal bayarnya AS akan berpengaruh terhadap instrument investasi dalam negeri terutama SBN. Rully menambahkan dalam jangka pendek pasar akan terus memantau perkembangan berbagai data ekonomi AS. Mengenai potensi gagal bayar AS, Rully mengatakan pasar akan terus mengamati perkembangan negosiasi antara pemerintah dengan kongres AS. Hal ini berdampak besar kepada UST yang berjangka pendek, terutama yang jatuh tempo di bulan Juni dan awal Juli karena kekhawatiran akan gagal bayar utang pemerintah AS apabila kenaikan debt ceiling gagal menemukan kesepakatan. (Bisnis)

Recommendation
US10YT tampak menahan diri menguji Resistance MA50 / yield 3.543% ; sebelum membebaskan laju yield menuju TARGET area : 3.613-3.644%. ADVISE : Average Up accordingly. ID10YT berhasil menembus Resistance terdekat MA10 setelah sebulan lebih lamanya ; membuka peluang penguatan menuju MA20 pada yield 6.605% ataupun Resistance upper channel di sekitar yield 6.636%. Apabila pola Downtrend PARALLEL CHANNEL ini mampu dipatahkan, maka terbuka jalan bagi TARGET naik di level yield 6.762% (MA50) ATAUPUN 6.812%. ADVISE : Buy ; Average Up accordingly.

Download full report HERE.